POSO – Yayasan Sinekoci Palu, sebuah kolektif nirlaba yang fokus pada pengembangan perfilman lokal di Sulawesi Tengah, akan menggelar program Sinema Keliling bertajuk “10 Tahun Sinema Sulawesi Tengah: Mundur atau Maju?” di Oktober 2024.
Program ini bertujuan meninjau perkembangan industri film daerah selama satu dekade terakhir, sekaligus membuka ruang diskusi untuk evaluasi dan inovasi ke depan.
Didirikan pada 2018, Yayasan Sinekoci terus memberdayakan masyarakat dengan program-program film, lokakarya, dan diskusi. Dalam kerjasama dengan Anti-Corruption Film Festival, Sinema Keliling akan menyambangi empat lokasi, yakni Poso, Tentena, Sigi, Kota Palu, Donggala, hingga Parigi Moutong.
Manager Yayasan Sinekoci, Nur Amri Firmansyah, menjelaskan bahwa program ini menggunakan pendekatan Semi-Fasilitasi, di mana peserta akan mengikuti Pre-Test dan Post-Test terkait nilai-nilai anti korupsi.
Program ini tidak hanya sebatas pemutaran film, tetapi juga bertujuan untuk mendistribusikan informasi penting terkait produksi dan pendanaan film, serta mendorong peningkatan kualitas perfilman di Sulawesi Tengah.
“Kami ingin menghadirkan ruang diskusi dan distribusi informasi yang dapat mendorong produktivitas sineas lokal, baik dalam kuantitas maupun kualitas karya,” tutur Nur Amri.
Sinema Keliling juga akan melibatkan sineas lokal sebagai pembicara, memperkuat jejaring dan tukar informasi untuk memperbaiki ekosistem perfilman daerah.
Reporter : Ishaq Hakim
Editor : Yamin