PALU – Al-Istiqamah adalah salah satu masjid yang terkena dampak bencana alam, 28 September 2018 silam.
Akibatnya, masjid yang berada di depan Rusunawa Kelurahan Ujuna itu mengalami kerusakan yang cukup parah. Meskipun saat ini masih tetap digunakan oleh warga, namun kondisinya sudah cukup memprihatinkan.
Ketua Panitia Pembangunan Masjid, Agus Paloloang, Senin (29/04), mengatakan, pembangunan Masjid Al Istiqamah sudah sangat mendesak karena kondisi bangunannya yang tidak bisa digunakan dalam waktu jangka yang panjang.
“Hampir 80 persen bangunan masjid ini rusak berat, maka perlu pembangunan kembali dengan konstruksi yang tentunya tahan gempa,” kata Agus usai kegiatan peletakan batu pertama pembangunan masjid.
Untuk sumber dananya sendiri, kata dia, pihaknya sangat mengharapkan uluran tangan dari para dermawan.
“Saat ini panitia sementara membuat proposal yang Insya Allah akan ditujukan kepada instansi pemerintah, swasta, maupun perorangan serta swadaya masyarakat,” jelasnya.
Dalam hal ini, tambah Agus, pihaknya membutuhkan anggaran sebesar Rp700 juta guna kelangsungan pembangunan masjid tersebut.
“Kami mengajak dan mengharapkan pada para demawan untuk dapat berpartisipasi dalam pembangunan masjid ini dengan harapan agar masjid ini dapat selesai pada 1441 H atau tahun 2020 mendatang,” pungkasnya.
Peletakan batu pertama Masjid Al-Istiqamah dilakukan Ketua Dewan Masjid Sulteng H Baharuddin HT dan dihadiri Lurah Ujuna Rusdin Pakawaru, Imam Masjid Al-Istiqamah Yusuf Djambolino dan sejumlah tokoh masyarakat setempat. (HAMID)