PALU – Rombongan studi banding Pemerintah Kota Palu ke Batam dan di Singapore mendapat sorotan di media sosial (Medsos), karena dinilai hanya jalan-jalan dan menghabiskan APBD.

Kiritikan itu tampil di akun facebook, menganggap studi banding itu belum terlalu penting. Karena Pemkot masih memiliki tanggung jawab besar untuk menyelesaikan masalah pembangunan hunian tetap (Huntap) bagi korban bencana alam 2018 lalu.

“Selesaikan dulu pembangunan Huntap 2 dan 3 kasian warga yang masih tinggal di Huntara,” tulis akun Bambang Efansyah.  

“Jalan-jalan pakai dana APBD,” timpal akun Syam Sudin.   

Cuitan itu mendapat tanggapan positif dari warga net lainnya.

“Itu bukan jalan-jalan Brader. Beliau lagi menata kota dengan melihat cara kota-kota lainnya ditata,” balas akun Puang Tajio.  

Terkait dengan hal itu, Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Rusman Ramli mengatakan, studi banding merupakan hal yang penting untuk menambah pengalaman dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

“Kami hanya berharap, rombongan kunjungan Walikota bersama Lurah, camat dan PKK ke luar negeri memberi mafaat bagi kemajuan Kota Palu, dalam hal pelayanan publik dan lainnya,” ucap Rusman Ramli, di Palu, Kamis 16 Juni 2022.   

Diberitakan sebelumnya, Pemkot Palu bersama Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) studi banding ke Kota Batam, Selasa 14 Juni 2022.

Studi banding yang dipimpin Sekretaris Kota (Sekkot) Palu Irmayanti Petalolo dilakukan terkait kesiapan daerah penunjang Ibu Kota Negara (IKN) baru, serta pelaksanaan program kerja orientasi Camat dan Lurah Kota Palu di Kota Batam terkait implementasi Dynamic Govemance dalam pelaksanaan Pelayanan Publik di Kota Batam.

Sekkot dalam kegiatan ini didampingi langsung Ketua TP PKK Palu Diah Puspita serta sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Diantaranya Kepala Bappeda Arfan, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Imran Lataha, Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman, Zulkifli, dan Kepala Dinas Perhubungan, M Arif Lamakarate, termasuk para Camat dan Lurah se Kota Palu.

Editor : Yamin