PALU – Prof. Slamet Riyadi Cante, seorang pengamat kebijakan dari Universitas Tadulako (Untad), menyoroti kecelakaan kerja di Morowali, khususnya dalam konteks investasi industri nikel. Menurutnya, investasi sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, namun peningkatan keselamatan kerja (K3) harus dikedepankan sebagai prioritas utama.
“Meskipun kita patut mengapresiasi keberadaan industri nikel dengan penerapan hilirisasi tambang untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, faktor keselamatan tenaga kerja harus menjadi perhatian utama,” ujar Prof. Slamet Riyadi Cante di Palu pada Rabu (27/12).
Pengamat kebijakan tersebut juga menekankan bahwa pemerintah harus memiliki komitmen dan konsistensi dalam melakukan pengawasan terhadap industri. “Pemerintah perlu mengaudit smelter yang ada di Morowali,” tambahnya.
Prof. Slamet menyatakan bahwa tragedi yang terjadi di PT ITSS Morowali harus diaudit secara menyeluruh dan dijadikan pembelajaran berharga bagi perusahaan dan pemerintah. Ia menyoroti bahwa kejadian serupa pernah terjadi beberapa tahun yang lalu, dan tragedi seharusnya tidak terulang jika perusahaan mampu mengimplementasikan langkah-langkah preventif dengan baik.
Menurutnya, audit menyeluruh terhadap kejadian ini akan membantu mencegah kecelakaan kerja di masa mendatang dan memastikan bahwa keselamatan tenaga kerja menjadi prioritas utama dalam setiap kegiatan industri.
Reporter: IKRAM
Editor: NANANG