DONGGALA – Persiapan Festival Tenun Donggala 2023 makin dimatangkan dengan beragam agenda.
Sesuai agenda, puncak festival akan berlangsung tanggal 10-12 Agustus 2023, diawali tari massal Pontanu karya Hasan M. Bahasyuan.
Beberapa bulan sebelumnya, akan dilaksanakan sosialisasi yang menghadirkan seluruh pimpinan OPD di lingkup Pemkab Donggala, tokoh-tokoh masyarakat dan Lembaga budaya terkait.
Selanjutnya, akan diadakan workshop tentang pewarna alam bagi produksi tenun dan akan dilaksanakan seminar tenun Donggala.
Para pemateri yang akan tampil berasal dari Direktorat PTLK (Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan) pada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Ristek RI, Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah 18, Dinas Kebudayaan Provinsi Sulteng, dari kalangan legislatif, akademisi dan praktisi.
Kepala Bidang Kebudayaan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Donggala, Rosmawati, Jumat (19/05), mengatakan, Festival Tenun Donggala 2023 mendatang akan mengundang peserta dari seluruh kabupaten/kota di Sulawesi Tengah yang memiliki tradisi tenun.
“Jadi yang ditampilkan pada saat festival bukan saja hasil produk tenun Donggala, melainkan juga produk tenun lain yang ada di wilayah Sulawesi Tengah. Tujuannya untuk saling mengenal dan memahami kekayaan budaya daerah agar lebih maju lagi ke depan,” kata Rosmawati.
Menurutnya, selain pameran beragam produk tenun di lokasi tempat kegiatan, akan ditampilkan pula beragam kuliner tradisional khas Kaili.
Tujuannya, kata dia, untuk pelestarian dan pengembangan sebagai bagian dari kekayaan budaya daerah yang tidak lepas dari tradisi tenun seperti di Desa Towale, Kecamatan Banawa Tengah dikenal dengan sagu.
“Maka pada saat festival disiapkan makanan berbahan sagu yang dapat dinikmati pengunjung di area kegiatan dalam kawasan lapangan sepak bola Desa Towale. Lokasi ini bersebelahan dengan Galeri Tenun yang sejak dua tahun lalume majang banyak produksi tenun Donggala yang dipamerkan,” ujarnya.
Reporter : Jamrin AB
Editor : Rifay