Laboratorium PCR Kemenkes Mulai Dioperasikan di Parimo

oleh -
Mobil lboratorium PCR milik Kemenkes mulai beroperasi di wilayah Kabupaten Parimo. (FOTO : media.alkhairaat.id/Mawan)

PARIMO – Laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) pinjaman Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mulai dioperasikan di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).

Alat tersebut untuk membantu pemerintah setempat untuk memeriksa sampel feses pasien yang terpapar Covid-19, di wilayah tersebut.

Sekretaris Kabupaten, Zulfinasran Ahmad mengatakan, alat ini tiba di Parimo sejak Ahad 15 Agustus 2021, dari Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Makassar, Sulawesi Selatan melalui jalur darat.

“Peralatan medis itu diperbantukan di Parimo untuk mempermudah kerja pemeriksaan sampel pasien, karena selama ini sampel pasien Covid-19 di kirim ke pusat laboratorium kesehatan di Kota Palu,” ungkapnya, ditemui. Rabu (18/08).

BACA JUGA :  Polda Sulteng Membuka Rekrutmen Bakomsos untuk Lima Bidang Khusus

Kehadiran alat tersebut kata dia, dapat meminimalisir waktu tunggu pemeriksaan feses, sekaligus mengefektifkan tes PCR. Sejumlah kasus yang terjadi di Rumah Sakit, sampai pengambilan paksa jenazah karena belum ada hasil PCR.

Ia menuturkan, laboratorium PCR mobile yang diperbantukan, dilengkapi dengan tenaga analis BTKLPP yang bertugas mengoperasikan peralatan hingga pengujian sampel. Rencananya, laboratorium tersebut diperbantukan hingga tren kasus Covid-19 di Parimo menurun.

“Tim analis BTKLPP meminta kepada kami, agar melibatkan tenaga analis yang ada  untuk berkolaborasi,” terangnya.

Ia menjelaskan, secara teknis pemeriksaan sampel tes usap tidak membutuhkan waktu terlalu lama, hanya sekitar durasi empat jam, hasil PCR sudah bisa diketahui. Sehingga, laobratorium PCR ini telah di tempatkan di satu titik tertentu supaya tidak menganggu proses pengujian sampel.

BACA JUGA :  Rupbasan Kelas 1 Palu dan Kejari Donggala Musnahkan Babuk Kayu Ilegal

Ia menambahkan, pada proses pemeriksaan, pemerintah setempat mendahulukan sampel pasien kondisi kritis maupun pasien dengan gejala berat.

“Kami tidak menutup diri, jika ada daerah lain mengirim sampel feses pasien mereka ke laboratorium ini, tetap dilayani karena peralatan ini milik negara,” tutupnya.

Reporter : Mawan
Editor : Yamin

Mobil lboratorium PCR milik Kemenkes mulai beroperasi di wilayah Kabupaten Parimo. (FOTO: MAWAN