PARIMO – Korban banjir bandang Torue, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) terserang Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) dan penyakit kulit mulai dirasakan saat berada di pengungsian.
Kepala Dinas Kesehatan Parimo, Ellen Ludya Nelwan, mengatakan, situasi darurat seperti ini rentan terjadi penularan yang diakibatkan sejumlah faktor, salah satunya faktor lingkungan.
“Kami telah menyiapkan pelayanan pemeriksaan kesehatan bagi warga yang mengeluhkan batuk, fllu dan gatal-gatal, sehingga penanganan dilakukan saat ini pemberian obat anti biotik,” ungkapnya saat ditemui Senin (01/08) malam.
Menurut dia, tercatat warga yang mendatangi pemeriksaan di enam titik posko kesehatan kurang lebih 261 orang dengan berbagai keluhan penyakit, namun yang menonjol ISPA dan penyakit kulit.
Ia mengaku, banyak warga terserang penyakit dipicu kurangannya pasokan air bersih di tempat pengungsian, selain itu, kondisi lingkungan sudah berdebu dari sisa-sisa material lumpur yang berpotensi menimbulkan ISPA.
Ia menyarankan, warga disarankan menggunakan masker agar bagian hidung terlindungi aman dari paparan debu berterbangan.
“Ketersediaan obat-obatan cukup memadai. Kami juga mendapat bantuan pasokan obat-obatan dari Dinas Kesehatan Sulteng, dengan ketambahan ini farmasi kami semakin kuat,” ujar Ellen.
Ia menambahkan, apabila warga merasakan gejala penyakit, segera mendatangi posko kesehatan yang ada, supaya tidak bertambah parah. Dinkes juga di perkuat 125 tenaga medis, termasuk dokter, perawat, bidan dan apoteker, termasuk tenaga pendukung lainnya.
“Sarana dan prasarana pendukung juga cukup memadai sehingga sangat membantu kegiatan pelayanan kesehatan di posko. Posko kesehatan beroperasi hingga akhir tanggap darurat 11 Agustus 2022,” pungkasnya.
Reporter : Mawan
Editor : Yamin