PALU- Bencana angin puting beliung yang melanda wilayah Desa Meko, Kecamatan Pamona Barat, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan sejumlah bangunan mengalami rusak berat, Sabtu (17/4).
Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Mutiara Sis Aljufri Palu Nur Alim mengatakan, hasil analisis menyimpulkan, secara global, suhu muka laut di perairan Indonesia termasuk perairan di sekitar wilayah Sulawesi Tengah cukup hangat (30°C – 31°C).
“Sehingga berkontribusi dalam proses penguapan untuk pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut,” kata Nur Alim dari rilis diterima MAL Online, Ahad (18/4).
Nur Alim mengatakan lagi, adanya Siklon Tropis Surigae yang sedang intens di sekitar perairan sebelah timur Filiphina menimbulkan dampak tidak langsung berupa terjadinya belokan angin di
beberapa wilayah Indonesia, salasatunya Sulawesi Tengah.
Nur Alim menambahkan, adanya pola shearline (belokan angin) di wilayah Sulawesi Tengah menyebabkan belokan angin memicu pembentukan awan cumulonimbus yang dapat menyebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang di daerah yang dilewatinya (salah satunya Desa Meko, Kabupaten Poso).
“Analisa citra Satelit menunjang analisis bahwa telah terbentuk awan konvektif jenis Cumulonimbus dengan suhu puncak awan mencapai -75°C di sekitar lokasi kejadian,” sebutnya.
Nur Alim mengingatkan, untuk 1-3 hari l ke depan, masih berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai oleh kilat/petir dan angin kencang pada siang hari hingga malam hari di wilayah Sulawesi Tengah.
Rep: Ikram/Ed: Nanang