PALU –Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat Nahdatul Ulama (NU) bersama Yayasan Penguatan Partisipasi, Inisiatif dan Kemitraan Masyarakat Indonesia (YAPPIKA-ActionAid) memberikan pelatihan belajar Kaifiyatul Jenazah kepada warga yang selama ini menjadi penerima mafaat program Emergency Response Recovery (ERR) Palu, Sigi dan Dongala (PaSiGala).
“Dibulan Februari ini Jadwal Kegiatan di Kelas Belajar Perempuan yang dilaksanakan di Pondok An-Nisa “Yasmin” Fatayat NU adalah Pelaksanaan Praktik Kaifiyatul Jenazah. Kegiatan Belajar Kaifiyatul Jenazah tersebut dilakukan dengan melakukan Road Show ke dua desa dan dua Kelurahan yang menjadi sasaran Program ERR Fatayat NU Bersama YAPPIKA-ActionAid,” ujar Ketua PW Fatayat NU Sulteng, Hj. Zulfiah, di Palu, Selasa (27/02).
Kata Zul, sebagai bagian dari Program ERR PaSiGala yang sudah berlangsung sejak September 2019 itu di Desa Lende Tovea, Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala dan Desa Beka, Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi. Kelurahan Layana Indah, Kecamatan Mantikulore, Kelurahan Buluri Kecamatan Ulujadi, Kota Palu, dengan kegiatan kelas belajar perempuan (Protection) dan kelompok ekonomi perempuan (Livelihood).
Zul menerangkan, Fatayat NU menganggap penting untuk mengajak kaum Perempuan untuk mempelajari Ilmu yang hampir dilupakan oleh sebagian orang, karena Ilmu Kaifiyatul Jenazah dianggap sebagai Ilmu yang hanya boleh dipelajari oleh Orang tua dan yang memiliki keberanian serta keahlian khusus.
“Oleh sebab itu sekarang ini sudah jarang kita temukan perempuan muda yang bersedia menjadi eelaksana kaifiyatul jenazah, padahal sesungguhnya untuk mempelajari Ilmu itu tidak dibatasi oleh umur, apalagi ketika situasi emergency sangat dibutuhkan orang yang tidak hanya berani atau ikhlas menangani jenazah, akan tetapi juga dibutuhkan yang memiliki Ilmu Kaifiyatul Jenazah. Dengan Melihat Fenomena tersebut, Maka Fatayat NU Sulateng yang disupport oleh YAPPIKA-ActionAid merasa terpanggil untuk melakukan Kegiatan belajar kaifiyatul Jenazah,” terangnya.
Kegiatan tersebut dimulai pada tgl 7 Februari 2020 di Desa Beka, Kemudian tanggal 10 Februari 2020 di Desa Lende, Tanggal 15 Februari 2020 di Kelurahan Buluri, tanggal 21 Februari 2020 di Kelurahan Layana Indah, Kota Palu.
“Materi Kaifiyatul Jenazah dipandu oleh saya sendiri selaku Ketua PW Fatayat NU SulTeng, dengan sistem penyajian menggunakan metode belajar orangg dewasa yang langsung melibatkan warga penerima Manfaat, untuk langsung praktek mulai dari perlakuan terhadap orang yang menghadapi Sakratul Maut, pada saat meninggal, cara mengukur kain kafan, cara menata kain kafan, cara menyiapkan tempat memandikan disertai do’a, tata cara memandikan juga disertai do’a, cara mengkafani dan tata cara shalat jenazah, serta do’a untuk Keselamatan mayat,” jelasnya.
Dalam melakukan praktek, warga dibantu oleh tim Fatayat NU dan juga Tim dari Penyuluh Agama Islam (PAI) Kemenag Kota Palu. Dari hasil pembelajaran itu, Zul menilai sesungguhnya masyarakat masih sangat membutuhkan Ilmu Kaifiyatul Jenazah.
“Semua daerah yang kami kunjungi mendapat sambutan Positif dan warga belajar sangat antusias, Prosesi belajar berlangsung dinamis dan interaktif,”
Dengan Demikian Fatayat NU yang disuport YAPPIKA-ActionAid akan memberikan bantuan berupa Paket Alat peraga uuntuk kaifiyatul jenazah yang akan menjadi Inventaris di Pondok An-Nisa “Yasmin” Fatayat NU, serta untuk selanjutnya Fatayat NU akan membantu memediasi perempuan Penerima manfaat untuk membentuk kelompok penyelenggara jenazah untuk mendapatkan legalitas dari Pemerintah desa atau Kelurahan dalam bentuk Surat Keputusan (SK), yang berkekuatan Hukum, agar kelompok penyelenggara jenazah tersebut kelak akan menjadi tim terlatih yang siap melayani masyarakat sekitar mereka, dalam Hal penyelenggaraan jenazah. (YAMIN)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.