PARIMO – Sebanyak 345 warga Suku Lauje, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, mengikuti pendidikan keaksaraan dan kesetaraan Paket A, B dan C.
Kegiatan dilaksanakan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Punsu Jaya, Kecamatan Palasa.
Seluruh peserta yang mengikuti pendidikan berasal dari dua Kecamatan yakni Palasa dan Tinombo.
Ketua PKBM Punsu Jaya, Abdul Rifai Kaeta, Ahad (06/09), mengatakan, seluruh peserta pendidikan keaksaraan dan kesetaraan dibagi berdasarkan jenjang yang mereka ikuti.
“Untuk paket A sebanyak 95, paket B 145 orang dan paket C 104 orang. Berdasarkan rata-rata usia 15 sampai 60 tahun yang mengikuti ujian penyesuaian,” ucapnya.
Ia menjelaskan, proses pembelajaran berdasarkan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah, yakni menggunakan sistem daring. Namun menggunakan sistem daring dinilai tidak efektif, sebab seluruh peserta didik merupakan warga yang mendiami daerah pengunungan, sehingga hanya dapat menggunakan sistem luring.
“Daerah pengunungan agak susah menerapkan sistem daring, makanya kami bagi delapan rombel dan harus dilakukan secara tatap muka,” jelasnya.
Seluruh peserta, kata dia, dibagi dalam delapan rombongan belajar (rombel) yang dipandu sebanyak 25 tutor.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Parimo, Adrudin Nur, pendidikan keaksaraan dan kesetaraan terus dilakukan oleh pihaknya, sebagai program untuk menurunkan angka melek huruf di kabupaten Parimo.
“Kami terus mensosialisasikan, Agar seluruh warga Parimo bisa mengenal baca tulis dan menghitung (Calistung),” harapnya.
Pada kegiatan ini turut hadir pula, kepala Bidang PAUDNI, Kasi Kesetaraan, Kasubag progam Disdikbud.
Reporter: Mawan
Editor: Nanang