Warga Petobo Tagih Janji Politik Walikota di Reses Joppi Alvin Kekung

oleh -
Joppi Alvin Kekung saat reses di halaman Gereja Koinonia Jalan Tangkasi, Rabu (16/11) malam. (FOTO : media.alkhairaat.id/Yamin)

PALU – Warga Kelurahan Petobo menagih janji Walikota Palu saat menghadiri reses atau jaring aspirasi anggota DPRD Kota Palu, Joppi Alvin Kekung, di halaman Gereja Koinonia Jalan Tangkasi, Rabu (16/11) malam.

Janji yang ditagih menyangkut perbaikan infrastruktur berupa jalan yang sebelumnya disampaikan Walikota saat berkampanye di wilayah tersebut, di  masa Pemilihan kepada daerah lalu.

“Saya masih ingat waktu itu Walikota masih kampanye sebagai calon walikota. Beliau janji akan mengaspal jalan Mawar tembus ke tanggul, tapi sampai sekarang tidak terbukti,” kata Wiratma salah seorang warga.

Aspirasi lainya yang disampaikan warga adalah menyangkut kebersihan. Warga menilai, jika pemerintah benar-benar serius yang mengejar Adipura. Maka, yang perlu diperhatikan bukan hanya wilayah yang berada di jalan poros, namun area pemukiman yang berada di lorong-lorong juga perlu diperhatikan.

Sebab, warga mengaku masih banyak area kosong yang dijadikan tempat pembuangan sampah. Terlebih di sekitar jalan Karanjalemba.

“Pemerintah dalam rangka menuju Adipura jangan hanya melihat di jalan poros. Tapi liat juga lorong-lorong, itu di lorong siloan banyak sekali sampah isi pempers semua. Tidak mau dibakar tapi bau busuk, jadi kami minta ada tindakan. Apalagi kalau malam lorong itu gelap, jadi tidak ditahu siapa yang buang,” ungkap Rini salah seorang warga yang hadir dalam kegiatan reses.

Menyikapi aspirasi tersebut, Joppi mengaku akan mengkomunikasikan aspirasi ke dinas terkait.

“Saya coba komunikasikan dengan dinas terkait. Saya pikir janji itu saya yang sampaikan,” jawab Joppi.

Sementara, terkait permasalahan sampah, dirinya sepakat dengan apa yang disampaikan oleh Rini. Menurutnya, untuk memperoleh Adipura, Pemerintah tidak boleh hanya terfokus untuk pengelolaan sampah di jalan poros utama. Namun seluruh kawasan perlu menjadi perhatian.

Hal itu juga nantinya akan berdampak pada serapan retrebusi sampah, yang saat ini serapan targetnya masih dari target.

“Persoalan sampah ini memang harus secara menyeluruh, bukan hanya di jalan utama. Kalau pengelolaan dan pengakutan sampah ini berjalan maksimal, saya rasa target retrebusi yang ditetapkan Pemkot dapat tercapai,”tandasnya. Dalam reses juga mempertanyakan Penetapan lokasi (Penlok) terkait kawasan zona merah di area bekas likuifaksi di Petobo. Sebab, masyarakat yang masih memiliki lahan di sekitar lokasi masih ragu untuk membangun karena tidak mengetahui batas zona merah. (YAMIN)