Wamen BUMN Berharap, PT Vale Konsisten Terapkan Praktik Pertambangan Berkelanjutan

oleh -
FOTO: DOK. PT VALE

SOROWAKO – Wakil Menteri (Wamen) Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wiroatmodjo menyatakan, PT Vale Indonesia Tbk berhasil menjawab tantangan besar bagi industri pertambangan di Indonesia, melalui komitmennya dalam menjalankan praktik pertambangan berkelanjutan.

Hal tersebut diungkapkan Kartika Wiroatmodj saat berkunjung ke area operasional PT Vale di Sorowako, Luwu Timur, baru-baru ini.

“Saya sangat terkesan dengan upaya luar biasa PT Vale dalam menerapkan praktik pertambangan berkelanjutan. Mereka tidak hanya memenuhi standar, tetapi melampaui harapan dalam hal penambangan dan reklamasi lahan pascatambang,” ungkapnya.

Selama kunjungan, dia bersama tim mengeksplorasi berbagai fasilitas di area kerja PT Vale, termasuk Solia Mining Area, Process Plant, kawasan Danau Matano, dan Nursery. Hingga akhir Juli 2024, PT Vale telah menanam lebih dari 4,85 juta bibit pohon di lahan seluas 3.797 hektare.

Penanaman ini mencakup berbagai spesies untuk mendukung keberagaman hayati dan restorasi lingkungan, termasuk di Taman Keanekaragaman Hayati Sawerigading Wallacea, dimana Kartika Wiroatmodjo turut terlibat langsung dalam penanaman.

Wamen BUMN berharap, PT Vale terus konsisten dalam menjalankan praktik pertambangan berkelanjutan dan menjaga kelestarian alam.

Ia juga menekankan pentingnya perusahaan untuk menjadi teladan dalam penerapan Environmental, Social, and Governance (ESG).

Sementara itu, CEO PT Vale, Febriany Eddy, mengatakan, komitmen terhadap ESG merupakan inti dari identitas perusahaan.

“Visi kami adalah untuk memajukan kualitas hidup dan peradaban manusia melalui praktik pertambangan yang bertanggung jawab. Keberagaman, termasuk gender, merupakan elemen penting dari visi kami. Saat ini, 25% posisi manajerial di PT Vale diisi oleh wanita, dan kami bertekad untuk terus meningkatkan angka ini,” ujar Febri.

Konsistensi PT Vale dalam praktik pertambangan berkelanjutan terlihat dari penerapan proses pertambangan yang ketat.

Perusahaan mengikuti tiga tahapan utama: eksplorasi, perencanaan tambang, dan operasional dengan metode open cast mining-backfilling.

Proses ini memastikan bahwa setiap aktivitas penambangan dilakukan sesuai dengan prosedur dan standar yang berlaku. Komitmen ini turut mengantarkan PT Vale meraih penghargaan Good Mining Practice (GMP) Award pada tahun 2024.

“Kepatuhan terhadap prosedur yang ketat sebelum memulai aktivitas penambangan memastikan bahwa kami tidak hanya memenuhi tetapi melampaui standar yang ditetapkan,” tambah Febri.

Pada hari berikutnya, Wamen BUMN mengunjungi proyek Indonesia Growth Project (IGP) Morowali, termasuk area pertambangan dan pelabuhan.

Dalam kunjungannya ke proyek Bahodopi, ia mengapresiasi terhadap kemajuan dan implementasi proyek tersebut.

“Saya sangat puas melihat perkembangan Proyek Bahodopi. Meskipun ada kekhawatiran mengenai kelanjutan dan kecepatan proyek ini, komitmen PT Vale untuk memastikan proyek ini beroperasi sesuai dengan rencana terbukti kuat,” ungkap Tiko.

Ia berharap pengalaman dari proyek Bahodopi akan menjadi rujukan berharga untuk proyek-proyek mendatang.

“PT Vale diharapkan untuk terus memenuhi semua komitmen yang telah disepakati dalam IUPK, sebagai bagian dari tanggung jawab kepada pemegang saham dan pemerintah Indonesia,” tutupnya. *