MOROWALI – Beredar foto di media sosial (Medsos) Whatsapp Group, beberapa ekor sapi mati mendadak, di Desa Ungkaya dan Moahino, Kecamatan Witaponda, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Senin (04/03).
Diterangkan bahwa sapi mati dengan tiba-tiba tanpa adanya gejala yang terlihat jelas, hal itu membuat para petenak panik.
Terkait hal itu, pihak Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Morowali melalui kepala Bidang Peternakan Awaludin membenarkan adanya kejadian tersebu,t dengan adanya laporan dari masyarakat pemilik bahwa sapi mereka mati secara mendadak.
“Benar Pak, ada laporan tentang sapi mati secara mendadak sejak dua pekan terakhir. Pertama kali kasus tersebut mencuat pada pekan lalu . Ketika itu dilaporkan ada dua ekor sapi yang mati mendadak di desa tersebut. Jumlahnya bertambah menjadi kurang lebih 14 ekor hingga Senin kemarin,” kata Awaludin saat dikonfirmasi via telpon, Selasa (04/03).
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Andi Irman mengatakan, ada indikasi bahwa sapi yang mati mendadak adalah terjangkit Virus Jembrana. Semuanya jenis sapi bali milik pribadi, bukan hewan ternak bantuan dari Pemerintah.
“Saat ini petugas sudah melakukan penanganan di lapangan dengan cara menyuntikkan vaksin pada sapi yang masih ada, agar terhindar dari penyakit yang mematikan tersebut,” terangnya.
Menurut Andi Irman, laporan yang masuk pada Dinas Peternakan Provinsi Sulawesi Tengah, ada tiga Kabupaten untuk hewan ternak sapi yang suspek Virus Jembrana, yakni Kabupaten Donggala, Kabupaten Morowali Utara dan Kabupaten Morowali.
Andi Irman juga menghimbau kepada para pemilik hewan ternak, agar menjaga kebersihan kandang dan melakukan koordinasi dengan petugas yang ada di lapangan jika ada tanda-tanda sapi mulai sakit, agar terhindar dari penyakit sapi yang sangat mematikan tersebut.
“Saya imbau kepada pemilik hewan ternak untuk menjaga kebersihan kandang dan selalu berkoordinasi dengan petugas yang ada di lapangan,” tutup Andi Irman.
Reporter : Harits
Editor : Yamin