Makna Bersujud

oleh -

Wasjud Waqtarib” Inilah ayat penutup  dalam surat al-Alaq. Yang menyatakan suatu statemen yang tegas dan gamblang. Bahwa sujud merupakan wahana paling efesien untuk mendekatkan diri kepada-Nya.

Dalam pandangan kejiwaan   sujud memiliki nilai lebih dibandingkan dengan rukun shalat yang lain. Karena ketika sujud posisi seseorang benar-benar mununjukkan kerendahannya di hadapan Sang Khaliq.  Sujud  terkandung kesempurnaan, penghinaan, dan perendahan diri kepada Allah SWT. Lihat saja  kepala merupakan anggota tubuh yang terletak paling atas dan ini kita sungkurkan ke tanah sebagai bentuk ketundukan kepada Sang Pencipta.

Memperbanyak sujud dalam shalat adalah memperbanyak shalat itu sendiri semisal dalam bentuk shalat sunnah. Sujud dapat menjadi salah satu cara untuk melakukan menghapus dosa dengan membaca istghfar dalam sujud kita.

Salah satu rangkaian dalam rukun shalat adalah sujud yang berarti ‘memuliakan’, ‘menghormati’, ‘tunduk dan patuh’ kepada Allah SWT. Di dalam Islam, ada beberapa jenis sujud, yakni sujud sahwi (sujud yang dilakukan karena lupa dalam gerakan shalat), sujud syukur (sujud yang dilakukan sebagai tanda bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang diberikan-Nya) dan sujud tilawah (sujud yang dilakukan saat menjumpai ayat-ayat sajdah).

Dalam kaitan sujud tilawah, terdapat hadis yang artinya: “Nafi’ dari Ibnu Umar meriwayatkan: Rasulullah saw membacakan untuk kami satu surat, yakni surat As Sajdah, lalu Rasulullah saw sujud dan kamipun sujud bersamanya” (HR.Bukhari dan Muslim).

Sujud dapat membuat manusia memiliki predikat Ibadurrahman atau hamba Tuhan yang maha penyayang dan akan mendapat jaminan masuk surga. Hal ini sebagai mana difirmankan oleh Allah SWT dalam Alquran Surat Al Furqan ayat 63-64 yang artinya: “Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan, Salam, dan orang-orang yang menghabiskan waktu malam untuk beribadah kepada Tuhan mereka dengan bersujud dan berdiri”.

Wajah yang kita sungkurkan ke tanah untuk sujud kelak akan bercahaya pada hari kiamat. Bahkan anggota tubuh yang biasa kita gunakan untuk bersujud kepada Allah tidak akan tersentuh neraka.

Agar perintah sujud dapat kita laksanakan dengan penuh penghayatan, maka setiap kita perlu memahami apa makna atau hikmah dibalik perintah sujud kepada Allah swt. Di antaran hikmah sujud adalah sebagai berikut: sebagai wujud kepatuhan. Sujud yang secara harfiyah berarti patuh menunjukkan bahwa bila manusia sujud, berarti ia siap untuk menunjukkan kepatuhan dalam situasi dan kondisi yang bagaimanapun juga sebagaimana alam semesta sudah tunduk pada ketentuan Allah SWT.

Sebagaimana firman-Nya yang artinya: “Hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan kemauan sendiri ataupun terpaksa (dan sujud pula) bayang-bayangnya di waktu pagi dan petang hari.” (QS. Arf Ra’d: 15).

Sujudnya apa yang di langit dan di bumi berarti kepatuhannya memenuhi ketetapan Allah SWT yang berkaitan dengan alam semesta, bahkan bayang-bayangpun sujud untuk menunjukkan betapa besar kekuasaan Allah swt terhadap alam raya ini.

Sebagai bukti penguat betapa pentingnya sujud adalah cerita penderitaan setan ketika seseorang melakukan sujud tilawah (sujud yang diperintahkan ketika membaca ayat tertentu dalam al-qur’an). maka setanpun berkata “sungguh beruntung hamba ini yang diperinthakn bersujud, kemudian ia bersujud. Maka surge akan menjadi bagiannya. Dan sungguh celaka diriku ini (setan) yang diperintahkan sujud, tetapi malah membangkang. Maka aku akan kebagian neraka. Wallahu a’lam

DARLIS MUHAMMAD (REDAKTUR SENIOR MEDIA ALKHAIRAAT)