POSO – Desa Kageroa, Lengkeka, Tuare, Lelio dan Kolori merupakan lima desa yang berada di Kecamatan Lore Barat, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Kelima desa itu melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja sama (PKS) kemitraan konservasi dengan Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu (BTNLL) dalam menjaga dan melestarikan kawasan konservasi.
Penandatanganan itu dilakukan lima kepala desa di Lembah Bada bersama Kepala Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu (TNLL), Jusman, di Desa Kageroa, pekan lalu.
Penandatanganan disaksikan Diah Murtiningsih, Direktur Kawasan Konservasi pada Direktorat Jenderal Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kepala Sub Direktorat PKS.
Diah Murtiningsih menyampaikan, kesepakatan kerja sama antara masyarakat dengan Balai Besar TNLL itu dalam rangka mengolah dan menjaga bersama kawasan konservasi Cagar Biosfer Lore Lindu yang kini menjadi paru-paru dunia.
“Ini merupakan suatu program untuk membangun pengelolaan kawasan konservasi bersama dengan masyarakat yang ada di sekitarnya,” ujarnya.
Diakui, kata dia, kawasan konservasi harus memberikan manfaat bagi masyarakat sehingga akses itu diberikan kepada mereka.
“Selama ini masyarakat telah merasakan manfaat dari kawasan konservasi yang ada di sekitarnya dan olehnya mereka akan memeliharanya,” ujarnya.
Diah menegaskan perjanjian kerja sama kemitraan konservasi yang telah ditandatanganan lima kepala desa dengan Kepala Balai Besar TNLL itu akan memperkuat dan meyakinkan bahwa kawasan konservasi yang ada di Lore Barat akan tetap terjaga kelestarian hutan dan alamnya.
Kegiatan penandatanganan PKS tersebut disambut dengan meriah oleh segenap masyarakat di Lore Barat dengan penyambutan secara adat dan pertunjukkan musik bambu khas masyarakat Lembah Bada. (BAL)
