PALU – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Palu menggelar Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Peningkatan Pemahaman Konsensus Berbangsa dan Bernegara, mulai tanggal 15-17 Mei 2023 di Asrama Haji Transit Palu.
Hal itu dilakukan sebagai salah satu upaya cipta kondisi jelang Pemilihan Umum (Pemilu) Tahun 2024.
Kepala Badan Kesbangpol Kota Palu, Ansyar Sutiadi, mengatakan, hal tersebut penting dilakukan guna mengantisipasi gesekan di tengah-tengah masyarakat di tahun politik saat ini.
Para peserta sebanyak 50 remaja di Kota Palu. Selama tiga hari mereka menerima peningkatan pemahaman konsensus berbangsa dan bernegara yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.
“Tidak hanya sekadar menghafal dan memahami, melainkan juga dituntut untuk mengaktualisasikan dalam aktivitas sosial mereka,” kata Ansar.
Seperti halnya dalam dunia politik, kata Ansyar, harus bisa menerima perbedaan pilihan politik. Tidak harus menggunakan cara-cara yang bertentangan dengan hukum dalam mempertahankan dan pemperjuangkan pilihan politik, baik itu wakil di legislatif maupun pemimpin di eksekutif.
“Kita berikan pemahaman, bahwa UUD 1945 itu adalah sumber dari segala hukum, NKRI ini harus kita jaga, kebhinekaan kita harus jaga,” sebutnya.
Di hari kedua, peserta diminta memberikan konsep apa yang ingin mereka lakukan sebagaimana nilai-nilai konsensus bernegara itu. Ada yang mengatakan ingin berbagi dengan yang tidak mampu, ingin melakukan sosialisasi hukum.
“Artinya mereka telah memahami dan bisa mereka mengaktualisasikan, inilah yang kita harapkan,” ujarnya.
Anggota DPRD Kota Palu, Rusman Ramli yang turut hadir sebagai pemateri, menambahkan, pembumian nilai-nilai konsensus berbangsa dan bernegara, mutlak dilakukan. Di era globalisasi saat ini, lanjut dia, tantangan anak-anak muda sangat luar biasa atas pengaruh globalisasi, pangaruh idiologi dari luar yang dapat mengikis pemahaman konsensus bernegara itu.
Saat ini, sebut Rusman, bisa disaksikan seperti intoleransi, gesekan, perpecahan, kerusuhan mudah terjadi di seluruh pelosok tanah air. Hal itu terjadi akibat terjadinya pengikisan pemahaman konsesus bernegara.
“Nah oleh karenanya apa yang ditawarkan oleh Kesbangpol Kota Palu penting direspon secara bersama-sama,” sebutnya.
Kegiatan ini sebut Rusman, juga menggandeng BNN Kota Palu, mengingat narkoba adalah salah satu ancaman yang sangat berbahaya di negeri ini dan Kota Palu khususnya. Memerlukan sosialisasi dan penanaman pemahaman yang lebih masih kepada remaja agar bisa menjadi agen perubahan dalam proses memproteksi segala hal yang kemudian yang berpotensi mengancam konsesnsus berbangsa dan bernegara.
Di sesi akhir kegiatan tersebut, seluruh peserta juga menjalani tes urine oleh BNN Kota Palu.
Reporter : Hamid
Editor : Rifay