Disaksikan Presiden RI, PT Vale-GEM Jalin Kolaborasi Strategis Investasi Produksi Nikel Net-Zero di Sulteng

oleh -
CEO PT Vale Indonesia Tbk Febriany Eddy (ketiga dari kanan) dan Prof. Xu Kaihua, Pimpinan GEM Co., Ltd menandatangan kolaborasi strategis antara PT Vale dan GEM Co., Ltd. di Beijing, China,dalam proyek HPAL di Sulawesi Tengah. (FPTP: DOK. PT VALE)

BEIJING – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyaksikan penandatanganan kolaborasi strategis antara PT Vale Indonesia Tbk dan GEM Co., Ltd. dalam kunjungannya untuk memperkuat hubungan bisnis antara Indonesia dan China. di Beijing, Ahad (10/11).

Hal ini untuk menegaskan kepemimpinan Indonesia dalam transisi energi global,

Proyek bernilai $1,4 miliar dengan teknologi High-Pressure Acid Leaching (HPAL) ini, berlokasi di Sulawesi Tengah, bertujuan untuk menjadi pabrik pengolahan nikel net-zero, dengan produksi setidaknya 60.000 ton nikel dalam bentuk Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) setiap tahun yang merupakan komponen penting untuk baterai sistem penyimpanan energi (ESS).

Investasi ini mencakup pengembangan pusat penelitian dan pengembangan sebesar $40 juta untuk transfer pengetahuan dan pengembangan talenta lokal Indonesia, $30 juta untuk ESG Compound yang mencakup lanskap hijau, asrama karyawan, suplai air domestik, dan pengolahan limbah, serta $10 juta untuk komitmen pembangunan masyarakat dan fasilitas umum.

“Kami di Indonesia dan Asia Tenggara merasa bahwa kami ingin terus bekerja sama dalam kolaborasi dan sinergi dengan bangkitnya Tiongkok kembali ke posisi besar di dunia. Kami ingin menjadi bagian dari kebangkitan ini, bukan hanya sebagai kekuatan ekonomi tetapi juga sebagai bagian dari peradaban yang kuat,” kata Presiden, Prabowo Subianto.

Oleh karena itu, kata Prabowo, semangat kewirausahaan Tiongkok di Indonesia menjadi elemen penting dalam mempererat kerja sama ekonomi antara kedua negara.

“Kita harus menjadi contoh bahwa kolaborasi ini adalah cara yang harus ditempuh dan dipupuk. Kami menyambut baik dan akan bekerja keras dalam menyediakan atmosfir yang bagus untuk investasi yang masuk ke Indonesia,” ungkapnya.

Didesain sebagai proyek net-zero, fasilitas ini akan memproduksi MHP dengan praktik ramah lingkungan dan teknologi terkini untuk pengolahan nikel yang berkelanjutan.

Melalui kolaborasi lintas pasar internasional, proyek ini memperkuat peran sentral Indonesia dalam peralihan energi bersih di dunia.

“Visi kami untuk Proyek HPAL ini adalah menetapkan standar global baru dalam produksi MHP berkelanjutan,” kata Febriany Eddy, CEO PT Vale.

Menurutnya, proyek ini bukan hanya sekedar produksi MHP, melainkan sebagai model pengelolaan sumber daya yang bertanggung jawab yang bermanfaat bagi Indonesia dan dunia.

“Dengan mengintegrasikan teknologi canggih, praktik ramah lingkungan, dan komitmen terhadap produksi net-zero, kami membentuk masa depan di mana Indonesia diakui sebagai pemimpin dalam pengembangan industri berkelanjutan,” ujarnya.

Selaras dengan target pertumbuhan ekonomi pemerintah Indonesia sebesar 8%, Proyek HPAL ini dirancang untuk menciptakan lapangan kerja, menarik investasi baru, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal di komunitas sekitarnya.

Proyek ini akan menjadi katalisator aktivitas ekonomi yang membantu meningkatkan komunitas lokal sekaligus memperkuat reputasi global Indonesia sebagai kekuatan industri berkelanjutan.

Salah satu pilar proyek ini adalah rencana mendirikan pusat penelitian yang berfokus pada pengembangan teknologi HPAL, guna memberdayakan profesional Indonesia melalui transfer teknologi dan pengembangan keterampilan.

Meningkatkan pendidikan, keterampilan, dan kapasitas teknis akan memastikan bahwa talenta Indonesia siap untuk mendorong gelombang pertumbuhan industri berikutnya.

Proyek ini diharapkan menjadi pabrik pengolahan MHP net-zero. Dedikasi PT Vale dan GEM dalam pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan mencerminkan visi bersama tentang pengelolaan sumber daya yang bertanggung jawab, sesuai dengan standar keberlanjutan global.

Proyek ini menunjukkan kepada dunia bahwa industri nikel Indonesia siap menghadapi tantangan transisi energi hijau sambil memenuhi tanggung jawab standard lingkungan tertinggi.

Prof. Xu Kaihua, Pimpinan GEM Co., Ltd., menekankan pentingnya proyek ini secara global. “PT Vale adalah perusahaan kelas dunia yang mengedepankan aspek ESG yang baik.

“Kami bangga dapat bekerjasama dengan PT Vale untuk menyediakan bahan baku yang mendukung peralihan global menuju energi terbarukan,” katanya.

Lanjut dia, proyek HPAL ini merupakan kolaborasi vital yang menggabungkan keahlian kami mengolah material berkelanjutan dengan sumber daya Indonesia yang melimpah.

Proyek ini bukan hanya langkah menuju masa depan yang lebih bersih, tetapi juga fondasi untuk kerjasama lintas batas yang lebih mendalam pada inovasi hijau.

GEM bersama dengan PT Vale akan menerapkan konsep emisi net zero, teknologi canggih, dan standard ESG yang tinggi dalam desain proyek ini, menciptakan taman hijau kelas dunia dengan sumber daya nikel hijau, teknologi lokal, dan talenta lokal, untuk mengolah bijih nikel laterit langsung menjadi bahan baterai, mempromosikan peningkatan industri nikel Indonesia dari baja tahan karat yang konvesional ke energi baru, dan mempertahankan daya saing global Indonesia dalam sumber daya nikel. *