SIGI – Pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sigi akan melakukan pertemuan dengan Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) guna membicarakan kiat-kiat dan strategi dalam rangka meningkatkan capaian vaksinasi di daerah itu.

Hingga saat ini, kerja sama vaksinasi antara Dinkes dengan BIN sudah memasuki akhir termin ketiga tahun 2022.

Ester Mariana

“Dalam waktu dekat ini, kami juga akan melakukan pertemuan dengan BIN membahas kiat-kiat yang tepat untuk meningkatkan capaian vaksinasi di termin tiga ini,” kata Kepala Seksi (Kasi) Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis (P2TVZ), Dinkes Kabupaten Sigi, Ester Mariana, Senin (05/09).

Demikian halnya dengan stok vaksin. Pihaknya juga akan membicarakannya dengan pihak BIN, mengingat ketersediaan stok Pfizer saat ini belum ada, termasuk di provinsi.

“Tadi sudah ada beberapa puskesmas yang datang, tapi memang kondisinya di kami sedang mengalami kekosongan,” ujarnya.

Untuk Pfizer sendiri, kata dia, sasarannya bisa dari dosis I sampai booster pertama.

“Begitu juga untuk booster kedua untuk nakes. Walaupun booster pertamanya menggunakan Moderna, tapi sudah ada aturan bahwa booster keduanya sudah bisa menggunakan Pfizer, jadi tidak harus Moderna,” jelasnya.

Per tanggal 4 September 2022, capaian vaksinasi dosis I di Kabupaten Sigi sebanyak 148.698 orang atau 80,40 persen, dosis II sebanyak 102.039 orang atau 55,17 persen dan dosis III atau booster sebesar 14,94 persen atau sebanyak 23.611 orang.

Sementara dosis IV atau booster kedua untuk tenaga kesehatan (nakes) sebanyak 57 orang atau 0,03 persen.

“Sejauh ini memang baru sekitar empat puskesmas di Sigi yang melaksanakan vaksinasi booster kedua untuk nakes.

Lebih lanjut ia mengatakan, selain booster dua untuk nakes, pihaknya juga masih mengejar target booster pertama, sembari tetap melayani vaksin dosis satu dan dua.

Terkait kendala yang dihadapi, menurut Ester juga masih sama dengan sebelumnya, yakni tingkat kesadaran masyarakat untuk divaksin yang mulai berkurang dan ada beberapa medan yang sulit dilalui untuk menuju ke sasaran vaksinasi.

“Peningkatannya hanya sedikit demi sedikit karena memang kendalanya kurangnya antusias masyarakat yang masih rendah. Vaksin dua dengan booster ini memang yang agak berat, butuh kerja keras lagi,” tambahnya.

Untuk vaksin ke masyarakat umum yang dikerjasamakan dengan BIN, prosesnya berjalan dengan melibatkan puskesmas yang sama, yakni Puskesmas Kulawi, Tinggede, Palolo, Kinovaro, Kamaipura, Biromaru, Marawola, Dolo, Kaleke, Pandere, dan Puskesmas Baluase. *