Desa Bale Gelar Simulasi Bencana Banjir

oleh -

DONGGALA – Bencana banjir bandang jadi potensi risiko di hampir seluruh desa yang memiliki sungai besar, salah satunya Desa Bale, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala. Upaya pengurangan risiko yang dapat dilakukan dengan melakukan mitigasi dan peningkatan kapasitas masyarakat terkait Pengurangan Risiko Bencana (PRB), dengan kegiatan simuasi bencana banji akbar, bertempat di lapangan dusun 1 Desa Bale, Senin (27/5).

Kepala Desa Bale Adam mengatakan, kegiatan simulasi bencana banjir menjadi bagian dari peningkatan kapistas masyarakat terkait PRB. Resillience Village Team (RVT) atau akrab dikenal Tim Tangguh Desa Bale. Adapaun giat ini bekerjasama dengan Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA), dan menggandeng, PMI Sulteng, BPBD Kab. Donggala dan Puskesmas Wani.

Ia mengatakan, simulasi banjir bandang akbar ini melibatkan seluruh unsur masyarakat di antaranya masyarakat desa, kelompok disabilitas, anak, guru, forum anak desa, kader kesehatan, bidan besa, kelompok credit union. Total peserta yang terlibat aktif sebanyak 100 orang. Peserta tidak hanya datang menyaksikan simulasi saja, namun mereka ikut mengambil peran dalam skenario simulasi.

“Saya di kegiatan ini berperan jadi korban, saya mendapat pengalaman baru sekaligus belajar di kegiatan simulasi bencana ini,” ujar Fandi selaku Anggota Forum Anak Singgani Desa Bale.

Hal ini juga dapat dilihat dari keterlibatan peserta yang menjadi korban luka, menjadi tim evakuasi dan penyelamatan, berperan jadi tim kesehatan dan tim psikososial yang memberikan trauma healing.

Peserta yang terlibat sangat antusias berperan dalam skenario simulasi.

Taufik Tri Nur H selaku Korwil Program Kabupaten Donggala mengatakan, tujuan kegiatan simulasi ini dimaksudkan, pertama agar dapat membangun ketangguhan masyarakat Desa Bale dalam merespon bencana banjir bandang. Kedua dapat menguji kapasitas Tim RVT yang telah mendapatkan pelatihan dalam melakukan respon bencana banjir dan ketiga dapat memberikan pengalaman dan pemahaman kepada peserta dalam melakukan tindakan pertolongan pertama korban, proses evakuasi dan penyalamatan serta cara menyelamatkan diri ketika terjadi banjir bandang.

Kegiatan simulasi bencana ini juga bisa dikatakan sebagai simulasi bencana yang inklusi dimana melibatakan kelompok rentan (disabilitas, anak dan perempuan).

“Tim RVT Desa Bale sebelumnya telah mendapatkan pelatihan pertolongan pertama oleh PKPA, hasil pelatihan itu akan dipraktekan langsung pada kegiatan simulasi ini. Harapannya Tim RVT jadi tim yang paling cepat tanggap jika terjadi bencana di desa,” ucap Iin Pratama Putri selaku Ketua RVT Bale.

Peran dari masing-masing Unit Tim RVT telah berjalan sesuai tugas dan SoP sehingga yang lebih banyak andil dalam kegiatan ini adalah anggota Tim RVT yang dibantu oleh PMI Sulteng dan Puskesmas Wani.

Pada akhir sesi akhir kegiatan ini ditutup dengan melakukan rapat bersama antara Pemdes Bale, RVT Bale, PMI Sulteng, BPBD Donggala, Puskesmas Wani dan PKPA. Adam selaku Kepala Desa Bale menutup kegiatan dengan menyampaikan mewakili pemerintah Desa Bale mengucapkan terima kasih kepada seluruh unsur yang terlibat.

“Kegiatan yang dilakukan ini sangat membantu masyarakat dan pemerintah desa Bale dalam melakukan mitigasi bencana. Semoga pengalaman dari kegiatan simulasi ini waktu pulang ke rumah tidak dilupakan. Bisa diingat dan menjadi pembelajaran kita jika nanti terjadi banjir di desa,” katanya.

Reporter: Irma
Editor: Nanang