BKKBN Bagi Tips Cegah Lahirnya Balita Stunting Baru di Touna

oleh -
Peserta Pemberdayaan Kelompok Masyarakat dalam rangka penurunan stunting di Kampung KB, di Kabupaten Tojo Unauna, Selasa 30 April 2024. (FOTO : dok Humas BKKBN Sulteng)

TOUNA –  Untuk percepatan penurunan stunting, Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menggelar Pemberdayaan Kelompok Masyarakat dalam rangka penurunan stunting di Kampung KB, di Kabupaten Tojo Unauna, Selasa (30/04).

Dikesempatan itu, Ketua Tim Kerja 3 Pengendalian Penduduk Perwakilan BKKBN Sulawesi Tengah, Muh. Rosni, menyampaikan bahwa Ibu hamil idealnya mendapat pendampingan dari suami, suami harus sering terpapar dengan informasi yang benar mengenai kehamilan dan pola gizi yang baik.

Menurutnya, suami atau ayah merupakan pengambil keputusan dalam keluarga, sehingga edukasi yang benar dan sosialisasi mengenai pola asuh yang baik harus bisa tersampaikan. Suami juga berperan besar dalam kebahagiaan fisik dan psikologis ibu hamil.

BACA JUGA :  Agusto Perkenalkan Diri ke Warga Petobo

“Kondisi Psikologis ibu hamil sangat berpengaruh terhadap kondisi janin ketika dilahirkan,” kata Rosni.

Dikesempatan yang sama, ahli gizi dari Dinas Kesehatan PP dan KB Kabupaten Tojo Una una, Tenri Dewi Supardin, S.Gz., M.KM, yang memberikan materi tentang pola gizi dan pengolahan makanan yang baik mengatakan, lima elemen makanan harus bisa terpenuhi pada setiap porsi makanan yang dihidangkan pada anak, terutama anak usia 0 sampai 2 tahun.  Yaitu protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral.

BACA JUGA :  Rusdy Cuti, Pjs Gubernur Sulteng Dijabat Novalina

Kata Dewi, dengan upaya penurunan stunting melalui perubahan perilaku ini, diharapkan keluarga sasaran terutama ibu hamil dan calon ibu terpapar informasi yang benar mengenai pola gizi dan pola asuh yang benar, sehingga mampu mencegah lahirnya balita stunting yang baru.

Kegiatan diakhiri dengan praktek memasak menu dapur sehat atasi stunting, dengan memanfaatkan pangan lokal yaitu daun katuk.

Kegiatan menghadirkan Ibu Hamil, Baduta, WUS, Remaja putri calon ibu sebagai sasaran stunting, serta Kader Tim Pendamping Keluarga dan Satgas Stunting sebagai ujung tombak percepatan penurunan stunting di lapangan.

BACA JUGA :  Terima Pengaduan Lawyers Sangganipa, Polda Sulteng Pastikan Bekerja Profesional

YAMIN