Sementara itu, Asisten I Pemkot Palu, Dr Muhammad Rizal, berharap, kegiatan ini dapat menjadi awal yang baik dalam perjalanan panjang menuju masyarakat yang lebih tangguh dan mampu menghadapi berbagai tantangan kebencanaan.
“Mari kita bersama-sama berkomitmen untuk terus mendukung dan melibatkan diri dalam upaya-upaya pemberdayaan masyarakat. Dengan begitu kita tidak hanya menciptakan kota yang aman, tetapi juga mengukir sejarah keberhasilan bersama dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan,” harapnya.
Wali Kota Palu, kata dia, sangat mengapresiasi kegiatan Basarnas ini sehingga langsung memerintahkan jajaran di bawahnya untuk memberikan dukungan.
“SAR nasional ini ternyata memiliki visi yang sama dengan kita, bahwa kesiapsiagaan masyarakat itu sama pentingnya dengan pada saat kita melakukan proses rehab rekon,” katanya.
Saat ini, kata dia, Kelurahan Lasoani telah menjadi pilot project kegiatan pemberdayaan. Ia berharap nantinya bisa dilakukan di minimal delapan kecamatan di Kota Palu.
“Bencana itu pasti terjadi, tetapi kesiapsiagaan masyarakat ini itu juga yang menjadi faktor utama,” imbuhnya.
Di tempat yang sama, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu, Andrias Hendrik Johanes, menjelaskan, pihaknya telah berkordinasi dengan Pemkot Palu dan memilih Kelurahan Lasoani sebagai pusat kegiatan pemberdayaan.
“Karena memang dampak dari kejadian beberapa tahun yang lalu dikenal oleh sebagian masyarakat di Kelurahan Lasoani sehingga kita memberikan motivasi, sekaligus memberikan teknik yang lebih gampang untuk masyarakat sehingga kalaupun terjadi hal yang tidak diinginkan, masyarakat sudah bisa mengerti dan mengetahui apa yang harus dilakukan sebelum tim SAR gabungan tiba di lokasi,” kata Hendrik.
Kegiatan pembukaan juga turut dihadiri Pasiops perwakilan dari Kodim 1306 Kota Palu, Polresta Palu, Ditpolairud Polda Sulteng, Komandan Detasemen TNI AU Mutiara Palu, KEPALA kantor Stasiun Geofisika Palu, BPBD Kota Palu, Lurah Lasoani dan pihak terkait lainnya. (RIFAY)