PALU – Kantor Badan Pencarian dan Pertolongan atau Badan Search and Rescue/SAR Nasional (Basarnas) Palu menggelar kegiatan pemberdayaan masyarakat Kelurahan Lasoani, Kecamatan Mantikulore, dalam menghadapi bencana alam.

Kegiatan yang mengambil tema “Menuju Masyarakat SAR Menyelamatkan Jiwa Manusia”, akan berlangsung hingga Ahad (19/11) dan telah dibuka oleh Direktur Bina Potensi, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP), Moch Hernanto, di Lapangan Vonggi Putra, Kelurahan Lasoani, Jumat 17/11).

Kegiatan ini bertujuan untuk mewujudkan kemandirian masyarakat dalam menghadapi bencana alam, khususnya gempa bumi, serta sebagai upaya meminimalisir korban di daerah terdampak.

Sasaran kegiatan adalah masyarakat di bidang pencarian dan pertolongan sebanyak 75 peserta, terdiri dari 30 tim rescuer dan 45 orang lainnya dari kalangan masyarakat

Direktur Bina Potensi BNPP, Moch Hernanto, mengatakan, BNPP melalui Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu sebagai unit pelaksana teknis, berkolaborasi dalam upaya pencegahan dan pengurangan risiko.

“Kita pelan-pelan ya, karena ini merupakan program baru dari Basarnas yang langsung menyentuh ke masyarakat,” jelasnya.

Kata dia, Kota Palu termasuk salah satu wilayah rawan bencana gempa bumi. Dengan kondisi kerentanan bencana tersebut, maka perlu dilaksanakan kesiapsiagaan pencegahan dan pengurangan risiko terjadinya ratusan, bahkan ribuan korban apabila terjadi bencana.

“Salah satu upaya pencegahan adalah dengan pemberdayaan masyarakat di bidang pencarian dan pertolongan,” kata Hernanto.

Lebih lanjut ia mengatakan, seiring dengan meningkatnya frekuensi dan kompleksitas bencana alam serta perubahan iklim yang dapat meningkatkan risiko darurat, pemberdayaan masyarakat di bidang pencarian dan pertolongan menjadi semakin penting.

Menurutnya, masyarakat setempat merupakan sumber daya pertama yang tersedia dalam kondisi darurat dan mampu memberikan tanggapan cepat sebelum bantuan tiba.

“Dengan memberdayakan masyarakat, potensi masyarakat dapat dimaksimalkan dalam menyelamatkan nyawa dan mengurangi dampak negatif yang dihasilkan oleh berbagai jenis bencana dan kondisi darurat,” jelasnya.

Selain itu, kata dia, kegiatan ini juga dapat memperkuat rasa solidaritas dan kohesi sosial dalam komunitas, yang nantinya dapat meningkatkan kapasitas masyarakat untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi.

Pemberdayaan masyarakat di bidang pencarian dan pertolongan yang diselenggarakan melalui workshop teknik evakuasi dan simulasi sehingga menciptakan jaringan yang tangguh dan siap bertindak dalam menghadapi berbagai kondisi darurat.

“Untuk materinya sendiri kita berikan ilmu untuk pertolongan luka, patah tulang. Kemudian ada RGB, kita berikan ke mereka, dasar-dasar ya,” katanya.

Ia berharap, manakala terjadi musibah, masyarakat tidak panik, agar bisa secara mandiri melaksanakan evakuasi, menolong tetangga dan menolong dirinya dia sendiri, sambil menunggu tenaga bantuan.

“Saya berharap tidak hanya ini saja, karena ilmu itu harus dipelajari terus. Yang penting mereka punya feel dulu, bahwa ternyata ilmu SAR itu sangat perlu sekali sehingga memacu mereka terus melakukan hubungan dengan Basarnas,” imbuhnya.

Sementara itu, Asisten I Pemkot Palu, Dr Muhammad Rizal, berharap, kegiatan ini dapat menjadi awal yang baik dalam perjalanan panjang menuju masyarakat yang lebih tangguh dan mampu menghadapi berbagai tantangan kebencanaan.

“Mari kita bersama-sama berkomitmen untuk terus mendukung dan melibatkan diri dalam upaya-upaya pemberdayaan masyarakat. Dengan begitu kita tidak hanya menciptakan kota yang aman, tetapi juga mengukir sejarah keberhasilan bersama dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan,” harapnya.

Wali Kota Palu, kata dia, sangat mengapresiasi kegiatan Basarnas ini sehingga langsung memerintahkan jajaran di bawahnya untuk memberikan dukungan.

Direktur Bina Potensi BNPP, Moch Hernanto, didampingi Kepala Kantor Basarnas Palu, Andrias Hendrik Johanes dan jajarannya, foto bersama dengan peserta kegiatan pemberdayaan masyarakat SAR, di Lapangan Vonggi Putra, Kelurahan Lasoani, Kecamatan Mantikulore, Jumat (17/11). (FOTO: media.alkhairaat.id/Rifay)

“SAR nasional ini ternyata memiliki visi yang sama dengan kita, bahwa kesiapsiagaan masyarakat itu sama pentingnya dengan pada saat kita melakukan proses rehab rekon,” katanya.

Saat ini, kata dia, Kelurahan Lasoani telah menjadi pilot project kegiatan pemberdayaan. Ia berharap nantinya bisa dilakukan di minimal delapan kecamatan di Kota Palu.

“Bencana itu pasti terjadi, tetapi kesiapsiagaan masyarakat ini itu juga yang menjadi faktor utama,” imbuhnya.

Di tempat yang sama, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu, Andrias Hendrik Johanes, menjelaskan, pihaknya telah berkordinasi dengan Pemkot Palu dan memilih Kelurahan Lasoani sebagai pusat kegiatan pemberdayaan.

“Karena memang dampak dari kejadian beberapa tahun yang lalu dikenal oleh sebagian masyarakat di Kelurahan Lasoani sehingga kita memberikan motivasi, sekaligus memberikan teknik yang lebih gampang untuk masyarakat sehingga kalaupun terjadi hal yang tidak diinginkan, masyarakat sudah bisa mengerti dan mengetahui apa yang harus dilakukan sebelum tim SAR gabungan tiba di lokasi,” kata Hendrik.

Kegiatan pembukaan juga turut dihadiri Pasiops perwakilan dari Kodim 1306 Kota Palu, Polresta Palu, Ditpolairud Polda Sulteng, Komandan Detasemen TNI AU Mutiara Palu, KEPALA kantor Stasiun Geofisika Palu, BPBD Kota Palu, Lurah Lasoani dan pihak terkait lainnya. (RIFAY)