PALU – Ketua Fraksi NasDem DPR RI, Ahmad M Ali, menilai perlunya visi pembangunan baru di Sulawesi Tengah yang mempertimbangkan resiko kebencanaan berbasis kawasan.

“Sulteng harus dibangun dengan sebuah visi baru yang mempertimbangkan risiko bencana serta pendekatan pembangunan yang berbasis kawasan,” ujar Anggota Komsi VII DPR RI itu, dua hari lalu.

Menurutnya, informasi kebencanaan yang sudah beredar luas, baik berdasarkan hasil penelitian ilmiah, maupun statistik kebencanaan yang dikumpulkan para ahli, menunjukan suatu keharusan untuk mengubah visi pembangunan di Sulawesi Tengah.

“Kita perlu cara pandang baru dan tentu belajar untuk mengintegrasikan misi yang harus diemban dalam upaya pembangunan dengan risiko-risiko yang harus dihitung berdasarkan kondisi kerawanan bencana. Harus ada perspektif baru dalam aglomerasi, perhitungan pemanfaatan zonasi ruang yang berbeda, dari kacamata sebelumnya,” jelasnya.

Ke depan, lanjut dia, Sulteng perlu kebijakan politik perencanaan daerah 25 tahun ke depan, yakni road map 2020 menuju 2045, untuk menetapkan kawasan dalam desain tata ruang baru.

“Semisal, untuk wilayah Lembah Palu perlu dibangun sebagai pusat studi nasional penanggulangan bencana, tempat ilmuan dari berbagai penjuru dunia datang belajar tentang bencana geologis untuk pemanfaatan mitigasi secara nasional,” urainya.

Selain itu, kata dia, menetapkan kawasan pertumbuhan ekonomi berbasis industri ekstraktif yang padu dengan tujuan pengurangan risiko bencana untuk kawasan timur, serta kawasan yang secara potensial dijadikan sebagai pusat wisata sekaligus sasaran pemanfaatan ruang berbasis industri wisata.

“Kita harus belajar dan melatih semua stakeholder dalam menyusun rencana pembangunan berbasis pengurangan resiko bencana dalam skema, rakyat, investasi dan pemerintah,” tegasnya. (HADY)