PALU – Setelah mengirimkan bantuan untuk para korban beberapa waktu lalu, Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sulawesi Tengah kembali mengirimkan 5 ton bantuan untuk penyintas banjir bandang Masamba, Luwu Utara, Jumat (25/7) dini hari tadi.
Truk membawa bantuan logistik berupa bahan pokok seperti air mineral, beras, pakaian, kebutuhan sanitasi, serta 1 unit tenda peleton, diberangkatkan dari Kantor Cabang ACT Sulteng, Jalan Basuki Rahmat, Kelurahan Tatura Selatan, Palu Selatan Kota Palu.
Bantuan tersebut dikirim langsung menuju Posko Kemanusiaan Aksi Capat Tanggap ada di lokasi bencana.
Kepala Cabang ACT Sulteng, Nurmarjani Loulembah mengatakan, bantuan tersebut berasal dari para dermawan secara kelompok maupun perorangan di Kota Palu bahkan kabupaten lain.
“Ini adalah bantuan kesekian kalinya kami kirim, sebelumnya kami mengirimkan sejumlah uang tunai, saat kami bersama Masyarakat Relawan Indonesia Sulteng masih terus mencari donatur-donatur baru agar ikut membersamai para korban di Luwu Utara,” jelasnya.
Nani mengatakan, saat ini ACT Sulteng belum mengirimkan relawan, karena masih menunggu permintaan dari koordinator posko ada di lapangan. Sebab dalam penanganan kebencanaan, ada waktu pergantian relawan.
“Mungkin saja ada permintaan personel, relawan kami siap jika dibutuhkan di sana,” ujarnya.
ACT Sulteng sendiri masih terus membuka donasi untuk korban bencana banjir bandang Luwu Utara. Namun Nani berharap, agar para dermawan bisa mendonasikan bantuan berbentuk uang tunai. Pasalnya saat ini begitu banyak barang-barang tidak tepat. Oleh karena itu, ada baiknya menggunakan uang yang dimiliki untuk membantu mereka secara tepat dan efektif.
“Daripada memberi dalam bentuk barang dan kita kurang memahami apa dibutuhkan para penyintas, mending bantuannya dalam bentuk uang tunai. Dengan begitu, uang nantinya terkumpul bisa dibelikan barang-barang spesifik dibutuhkan,” harapnya.
Saat ini, Aksi Cepat Tanggap mendirikan posko kemanusiaan sebagai pusat informasi dan penyaluran bantuan. Posko Kemanusiaan Induk berada di Kantor ACT Sulawesi Selatan di Jalan Sultan Alauddin Kota Makassar.
Sementara posko wilayah di buka di tiga lokasi. Dua posko berada di Kecamatan Masamba, yakni di Jalan Muh Hatta depan Pasar Sentral Masamba dan di Jalan Rambutan, Kelurahan Baliase, sedangkan satu posko lagi di Kota Palopo, berada di Jalan Garuda No. 7C, Kelurahan Rampoang, Kecamatan Bara.
Nani berharap, melalui posko kemanusiaan telah dibuka, koordinasi relawan dan distribusi bantuan diikhtiarkan lebih cepat diterima para penyintas. “Yang kami harapkan sebenarnya adalah bantuan ini cepat tersalurkan,” tukasnya.
Untuk diketahui, banjir bandang terjadi di Masamba, Luwu Utara, Sulawesi Selatan, pada Senin (13/7/2020) lalu, mengakibatkan kesedihan mendalam bagi para penyintas. Sebab, selain merusak rumah warga hingga insfrastruktur umum, banjir terjadi akibat meluapnya sungai itu juga menelan puluhan korban jiwa. Secara keseluruhan, tim pencarian sudah menemukan 39 jenazah sementara 5 belum teridentifikasi.
Sejauh ini, Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) bertugas di lokasi banjir Luwu Utara mencatat sebanyak 3.627 kepala keluarga atau 14.483 jiwa mengungsi. Mereka tersebar di beberapa titik lokasi pengungsian. (IKRAM)