JAKARTA – PT Vale Indonesia Tbk meraih penghargaan Katadata Corporate Sustainability Awards (KCSA) 2023.
Penghargaan itu diserahkan oleh Ketua Gugus Tugas ESG, KADIN Maria Nindita, kepada CEO PT Vale Indonesia Tbk Febriany Eddy, di Jakarta, Selasa (26/09).
Penyerahan penghargaan itu sebagai rangkaian Katadata Sustainability Action for The Future Economy (SAFE) 2023.
PT Vale terpilih sebagai salah satu pemenang KCSA, di sektor Mining untuk kategori Environment, atas kepedulian dalam penerapan keberlanjutan dalam operasional pertambangan.
Penghargaan juga diberikan kepada sejumlah perusahaan yang menjalankan komitmen, program, dan prinsip berkelanjutan dalam kegiatan bisnisnya.
CEO PT Vale, Febriany Eddy, menyampaikan terima kasih atas apresiasi yang diberikan oleh Katadata.
Kata dia, penghargaan ini semakin memacu perseroan untuk semakin meningkatkan komitmen dalam menjalankan praktik pertambangan berkelanjutan.
Febriany menjelaskan, segala sesuatu yang dilakukan harus berprinsip ESG, termasuk penambangan.
“Perseroan senantiasa meminimalisir dampak lingkungan, agar dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi planet dan juga manusianya. Maka dari itu di setiap mengawali aktivitas pertambangan, kami selalu menjalankan keduanya secara beriringan. Jika ada penambangan, maka harus ada upaya mereklamasi lahan bekas tambang,” jelasnya.
Termasuk kata dia, menyediakan bibit pohon sebagai cikal bakal dari pelaksanaan reklamasi lahan bekas tambang dengan menghadirkan nursery atau kebun bibit diseluruh area operasional.
Sementara itu, Research Director Katadata Insight Center, Gundy Cahyadi mengatakan, tahun kedua penyelenggaraan, KCSA memberikan apresiasi untuk perusahaan di tujuh sektor, yaitu finance- bank, mining, plantation, food & beverage, transportation & logistic, chemicals, dan energy.
Perusahaan dengan nilai atau skor terbaik di sektornya serta pemilik skor terbaik di masing-masing sub-kategori/pilar penilaian akan mendapatkan penghargaan.
Metode penilaian indeks ini mengacu pada empat aspek yang terdiri atas lingkungan, ekonomi, sosial, dan tata kelola.
Keempat aspek tersebut tercantum pada SEOJK No. 16/2021 tentang Bentuk dan Isi Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik sebagai panduan penyusunan Laporan Keberlanjutan sesuai Peraturan OJK Nomor 51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan Bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik.
Data-data terkait aspek tersebut bersumber pada Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report) perusahaan yang tersedia secara publik per Juni 2023.
Apresiasi ini mengacu pada penilaian “Katadata Corporate Sustainability Index” yang mempertimbangkan beberapa indikator, antara lain program dan capaian terkait pengurangan emisi karbon, efisiensi energi dan air, pengelolaan limbah, pengelolaan lingkungan, sertifikasi ISO, peringkat Proper oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), serta program kepedulian sosial.
Pengembangan metodologi Katadata Corporate Sustainability Index serta penilaian kinerja perusahaan melibatkan panel ahli, yaitu Maria Nindita Radyati, Ph.D – Ketua Gugus Tugas Sustainability KADIN, Mulya Amri, Ph.D – Expert Panel Katadata Insight Center, serta Gundy Cahyadi, MA – Research Director Katadata Insight Center.
Pada siang harinya, CEO PT Vale Febriany Eddy didaulat menjadi pembicara pada Sustainability Action for The Future Economy (SAFE) 2023.
SAFE 2023 juga digelar oleh Katadata, dan diikuti para pengambil keputusan, pelaku industri berbagai sektor, dan organisasi nirlaba.
Mengusung tema talkshow “Reducing Emissions in Indonesia’s Mining Sector”, Febriany menjadi narasumber bersama President Director PT Freeport Indonesia, Tony Wenas.
Kesempatan ini digunakan Febri untuk mengulas lagi peranan penting PT Vale sebagai perusahaan pertambangan nikel, untuk berperan pada upaya penurunan emisi karbon global.
Memulai sesi dengan menyampaikan inisiatif pada sektor energi baru terbarukan (EBT), Febri mengaku, memilih opsi untuk mengurangi emisi karbon adalah pilihan yang tidak mudah.
“Terkait pemanfaatan teknologi untuk dekarbonisasi memang sangat menantang. Kami tahu, menggunakan energi gas bukanlah solusi sempurna. Tapi dengan opsi ini, kita menurunkan emisi hingga 50%. Sembari kita terus lanjut mencari solusi lainnya,” papar Febri.
PT Vale melengkapi dukungan untuk pertambangan berkelanjutan dengan peta jalan penurunan emisi karbon.
Pada 2030, para pemegang saham telah sepakat agar perseroan mencapai penurunan emisi karbon absolut sebesar 33 persen. Capaian ini akan terus dilanjutkan hingga mencapai net zero carbon emission pada 2050. *