PALU – Ketua Dewan Etik Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), Jusuf Kalla (JK), menyampaikan tiga kriteria yang layak menjadi presidium KAHMI periode 2022-2027.

“Memilih presidium hanya tiga syaratnya, kecendikiawannya, inovasinya dan pengabdiaanya. Itu saja kalau ditanya apa syaratnya,” katanya saat memberikan sambutan pada acara Gala Dinner KAHMI di Palu, Kamis (24/11) malam.

Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan ke-12 itu menekankan kepada para alumni HMI untuk mengevaluasi kembali tujuan ber-HMI, yakni terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam, dan bertangung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT.

“Tujuan HMI sama dengan tujuan KAHMI. Kalau itu tidak tercapai, buat apa kita ber-HMI,” tegasnya.

Menurutnya, para alumni HMI harusnya dapat menjawab pertanyaan dalam dirinya, apakah sudah intelektual, cendekiawan dan berpikir keilmuan sesuai insan akademis. Selain itu, apakah sudah menjadi pencipta dan inovator sesuai bidangnya masing-masing.

“Munas bukan hanya membahas dan memutuskan siapa pimpinan yang baru, tetapi mengevaluasi sampai dimana menerapkan tujuan HMI,” jelasnya.

Sementara itu, Koordinator Presidium KAHMI, Ahmad Doli Kurnia berharap Musyawarah Nasional (Munas) XI KAHMI di Palu ini menghasilkan gagasan dan pemikiran baru untuk organisasi.

Koordinator Presidium Korps Alumni HMI (KAHMI) Ahmad Doli Kurnia berharap Musyawarah Nasional (Munas) ke-11 KAHMI di Palu menghasilkan gagasan dan pemikiran baru untuk organisasi.

“Mari jaga sama-sama Munas KAHMI menjadi Munas yang tertib, sejuk, harmonis, beradab dan bermartabat,” ujarnya.

Dia juga berpesan agar Munas KAHMI tidak ada unsur kekerasan. Jikapun ada kejadian yang tidak baik dengan kegiatan sebelumnya, Munas KAHMI menjadi penutup dengan segala kebaikan-kebaikan baru.

“Kita sama-sama tahu, bahwa ini merupakan kegiatan yang keempat menjadi pusat perhatian, setelah G20, Muktamar Muhammadiyah, Munas HIPMI dan Munas KAHMI,” katanya.

Munas ke-11 KAHMI di Palu, 24-27 November 2022. Agenda lima tahunan itu juga dijadwalkan memilih sembilan presidium baru dari 40 nama yang dinyatakan lolos sebagai bakal calon.

Para bakal calon itu mewakili tiga kategori pertama politisi, kedua akademisi dan birokrasi, serta ketiga pengusaha, profesional dan LSM. RIFAY