JAKARTA – Wali Kota Palu, H. Hadianto Rasyid menghadiri undangan Presiden RI, Joko Widodo, Rabu 28 April 2021 siang tadi.

Hadianto merupakan salah satu Walikota dari 10 Walikota yang diundang menghadiri Rapat koordinasi (Rakor) Kepala daerah seluruh Indonesia, yang dilaksanaan secara virtual di Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI, di Jakarta.

Dikesempatan itu, Presiden RI melalui arahannya menyampaikan, perlunya kewaspadaan setiap kepala daerah dalam mengatasi Covid-19, apalagi saat ini menjelang libur panjang Idul Fitri 1442 Hijriyah.

“Sekecil apapun kasus aktif yang ada di provinsi maupun kabupaten dan kota yang bapak dan ibu pimpin, jangan sampai kehilangan kewaspadaan, ikuti kurva-kurvanya. Begitu naik sedikit segera untuk ditekankan kembali agar terus menurun,” imbuh Presiden.

Jokowi mengambil contoh kasus yang terjadi di India, dimana pada bulan November hingga Januari berhasil melandaikan kurvanya hingga berhasil menurunkan 10.000 kasus perhari, karena kuncinya adalah mikro lockdown.

“Namun kita ketahui bersama, terjadi lonjakan yang besar di India menjadi 350 ribu kasus aktif perhari,” ungkapnya.

Selanjutnya, Presiden Jokowi menyampaikan, bulan Maret dan April ini ekonomi kelihatan sudah hampir menuju pada kondisi normal, sehingga target pertumbuhan ekonomi nasional di tahun 2021 yakni 4,5 sampai dengan 5,5 persen bisa tercapai.

“Ini tergantung pada pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua tahun 2021. Artinya April, Mei, dan Juni ini sangat-sangat menentukan. Target kita kurang lebih 7 persen harus tercapai. Kalau itu bisa tercapai maka untuk kuartal yang berikutnya lebih memudahkan,” katanya.

Olehnya, orang nomor satu di Indonesia itu mengimbau kepada kepala daerah se-Indonesia untuk segera melakukan belanja Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD, baik belanja aparatur maupun belanja modal, karena yang namanya perputaran uang di sebuah daerah itu sangat menentukan pertumbuhan ekonomi.

“Belanja APBD segerakan, karena angka-angka yang saya lihat, yang tinggi itu baru belanja pegawai itupun baru di angka 63 persen. Belanja modal per Maret baru 5,3 persen,” tandasnya.

Reporter : Hamid
Editor : Yamin