PALU – Sebanyak 200 mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan Plus (KKLP) angkatan ke-29 Tahun 2019/2020, mengikuti mengikuti talk show di Aula Kisman Abdullah, Kampus STIA Panca Marga Palu, Rabu (19/08).
Kegiatan Talkshow bertajuk “COVID 19 DI PALU” itu disiarkan oleh KPP RRI Sulteng, dipandu oleh moderator Joko Nurtjahyo Wicaksono dengan menghadirkan sebanyak 3 narasumber.
Ketiga narasumber tersebut adalah Analis Penanganan Penyebaran Covid-19 Kota Palu, Ilham Arsyad, Ketua Tim Surveilans Covid-19 Kota Palu dr Rochman Jasin Munawar dan Wakil Ketua 1 Bidang Akademik STIA Panca Marga Kota Palu Dewi Cahyawati Abdullah.
Ketua Panitia KKLP Angkatan ke 29, Dewi Cahyawati Abdullah, menuturkan, tujuan KKLP ini di saat Covid-19 adalah untuk membantu pemerintah dan meluruskan informasi di tengah masyarakat.
“Para peserta ini sejak awal sudah diukur suhu badan, mencuci tangan, memakai masker dan jaraknya juga di batasi agar tidak bergerombol,” kata Dewi.
Terkait itu, pihaknya menyampaikan kepada masyarakat agar mereka tetap menjalankan aktifitas keseharian, tentunya dengan menjalankan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.
Di kesempatan yang sama, Analis Penanganan Penyebaran Cobid-19 Kota Palu, Ilham Arsyad, menuturkan, kasus Covid-19 di Kota Palu menunjukkan kurva landai dan kasusnya tidaklah meningkat secara drastis.
“Tuhan masih menyayangi kita semua, sehingga kasus Covid-19 di Kota Palu tidaklah meningkat tajam,” ucapnya.
Sementara Koordinator Surveilans Kota Palu, Rohmat Jasin Munawar, menuturkan, pihaknya bertugas melihat tanda atau gejala Covid-19 di masyarakat, kemudian dilakukan langkah tindaklanjut.
“Dalam hal ini, Pemkot Palu melakukan sejumlah upaya pemutusan mata rantai dengan melakukan screning di pos-pos perbatasan. Jika di temukan adanya gejala, maka yang bersangkutan akan dilakukan perawatan, kemudian mengaktifkan surveilans di tingkat kelurahan dan kecamatan,” bebernnya.
Rahmat menyebutkan, pihaknya juga melakukan penyemprotan disinfektan di daerah yang dianggap rawan.
Ia menegaskan, jika ada kasus terkonfirmasi positif, maka Pemkot tidak menganjurkan adanya isolasi mandiri, melainkan harus dirawat di rumah sakit.
“Alhamdulillah, adanya gagasan Pak Wali untuk memberlakukan pos perbatasan sangatlah efektif dan dianggap mampu menekan bertumbuhnya kasus Covid-19 di Kota Palu,” pungkasnya.
Reporter : Hamid
Editor : Rifay