PALU – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Palu, Prof. Dr. Zainal Abidin, berharap kepada umat Islam agar tetap menaati protokol kesehatan dalam rangka mengantisipasi penyebaran virus corona (Covid-19), khususnya di saat perayaan hari raya Idul Adha Tahun 2020 ini.

Jangan sampai, kata dia, pelaksanaan Shalat Idul Adha 1441 H justru menjadi klaster baru penyebaran virus corona.

“Umat Islam harus berperan aktif mencegah penyebaran virus corona jenis baru. Karena itu dalam pelaksanaan Shalat Idul Adha harus tetap mengedepankan protokol kesehatan,” katanya, Kamis (23/07).

Menurutnya, hal itu penting dilakukan sebab menyangkut keselamatan dan kesehatan semua pihak.

Ia juga mengimbau kepada umat Islam agar tetap menggunakan masker, mencuci tangan dan tetap menjaga jarak saat shalat berjamaah di masjid atau di lapangan terbuka bagi daerah dengan status zona hijau.

“Sebab wilayah yang berstatus zona merah tentu belum bisa melaksanakan Shalat Idul Adha secara berjamaah, baik di masjid atau di lapangan terbuka,” ujarnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, Idul Adha merupakan kesinambungan kesalehan sosial spiritual dari Idul Fitri.

Kata dia, jika Idul Fitri merupakan manifestasi kemenangan atas nafsu, maka Idul Adha merupakan manifestasi dari ketulusan berkurban, kerendahan hati untuk melakukan refleksi historis dalam mengenang perjuangan dan pengorbanan Nabi Ibrahim dan putranya, Ismail, sekaligus memaknai nilai-nilai spiritual dari manasik haji.

“Kedua hari raya tersebut bermuara pada nilai-nilai kepedulian, ketakwaan dan kesalehan sosial berupa ketulusan memaafkan, pentingnya silaturahim dan etos berbagi yang disimbolkan dengan zakat fitrah pada Idul Fitri dan daging kurban pada Idul Adha,” tutupnya. (IKRAM)