PALU – Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, menggelar audiensi dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Sulteng, Senin (17/03).
Pertemuan ini membahas ketersediaan stok darah di rumah sakit yang sering kali menghadapi kendala dalam memenuhi permintaan golongan darah tertentu, terutama dalam kondisi darurat.
Ketua PMI Sulteng, Hidayat Lamakarate mengatakan, stok darah di Sulteng sebenarnya cukup, tetapi permintaan spesifik dari rumah sakit sering kali membuat distribusi membutuhkan waktu lebih lama.
Untuk itu, selain mengandalkan relawan PMI yang ada, Anwar Hafid mendorong adanya kegiatan donor darah rutin di lingkup Pemerintahan Provinsi Sulteng, minimal tiga bulan sekali.
“Kita dorong adanya kegiatan donor darah rutin, seperti tiga bulan sekali,” ujar Anwar Hafid.
Ia mengatakan, sistem distribusi darah di rumah sakit bukanlah soal penolakan, melainkan ketersediaan sesuai kebutuhan yang terus diupayakan agar selalu terpenuhi.
Anwar Hafid juga menargetkan jumlah pendonor darah di Sulteng mencapai 1.000 hingga 2.000 orang per bulan untuk memastikan kebutuhan darah di rumah sakit tetap aman.
Menurutnya, darah yang tersedia memang memiliki masa simpan tertentu, sehingga diperlukan sistem rotasi yang baik agar tidak ada kekurangan saat dibutuhkan.
Pemerintah Provinsi Sulteng juga berencana mengintensifkan kampanye donor darah di berbagai wilayah sebagai langkah preventif dalam menghadapi kemungkinan lonjakan kebutuhan darah di masa mendatang. *