DONGGALA – Meningkatnya permintaan akan daging sapi, kambing, dan lainnya untuk menu saat lebaran idul fitri berakibat pada perubahan harga daging di pasaran karena minimnya stok.

Namun tak sedikit oknum pedagang menjual daging sapi yang disembelih dengan cara yang tidak wajar. Padahal, daging semacam itu memiliki banyak dampak buruk bagi kesehatan.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Donggala, Yuliana Liku, memberikan tips untuk mengenali daging yang sehat, aman, utuh, dan halal.

“Agar tidak salah dalam memilih dan mengonsumsi daging, kita harus mengetahui bahwa kualitas daging dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik pada waktu hewan masih hidup maupun setelah dipotong,” katanya, Kamis (13/03).

Berikut cara praktis memilih daging yang baik dan asuh ( aman, sehat, utuh dan halal) menurut Yuliana.

Perhatikan Warna Daging:

Kata Yuliana, daging yang segar dan berkualitas tentu berbeda dengan daging yang sudah busuk. Cara paling mudah untuk mengetahui kualitas daging adalah dari warnanya.

“Daging sapi yang masih fresh berwarna merah dan segar. Selain itu warna daging juga tidak pucat dan tidak kotor,” katanya.

Tekstur Daging:

Daging sapi yang segar memiliki tekstur yang terasa kenyal. “Tekanlah sedikit daging tersebut, jika kembali ke posisi semula berarti daging tersebut masih baru dan segar. Hal ini berbeda dari daging yang busuk dimana daging tersebut akan terasa lembek ketika ditekan,” tambahnya.

Tidak Berair:

“Jika membeli daging mungkin Anda sering melihat cairan berwarna merah mirip darah. Cairan itu bukanlah darah melainkan air dari daging tersebut. Pastikan daging tersebut halal untuk dikonsumsi,” demikian tips yang disampaikan Yuliana. *