PALU – Universitas Tadulako (Untad) secara resmi memulai pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dalam rangka Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMMPTN) Tahun 2025, Senin (16/6).

Kegiatan dimulai dengan serah terima Berita Acara Pelaksanaan Ujian (BAPU) yang digelar di Ruang Rektor Untad, dan dihadiri oleh jajaran pimpinan universitas.

Ketua Tim Pelaksana UTBK-SMMPTN Untad, Prof. Dr. Eng. Ir. Andi Rusdin, S.T., M.T., M.Sc., melaporkan bahwa UTBK akan berlangsung dari tanggal 16 hingga 23 Juni 2025 dan dipusatkan di Media Center Untad.

“Total peserta yang mengikuti seleksi di lokasi utama berjumlah 5.624 orang dan terbagi dalam 19 sesi ujian. Sementara itu, sebanyak 323 peserta dari Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) dijadwalkan mengikuti ujian pada 30 Juni dalam satu sesi tambahan,” ujar Prof. Rusdin.

Pelaksanaan ujian didukung oleh 300 unit komputer yang tersebar di 15 ruangan ujian, serta melibatkan 280 pengawas ruang guna menjamin kelancaran dan ketertiban. Adapun hasil ujian dijadwalkan diumumkan 5 Juli 2025.

Sebagai bentuk komitmen terhadap pemerataan akses pendidikan tinggi, Untad kembali membuka jalur afirmasi bagi peserta dari latar belakang prasejahtera, anak dosen dan tenaga kependidikan Untad, putra-putri guru, siswa berprestasi, alumni Lab School Untad, Ketua OSIS, serta mitra kerja sama institusi.

Rektor Untad, Prof. Dr. Ir. Amar, S.T., M.T., IPU, ASEAN Eng., dalam sambutannya menyatakan bahwa seleksi mahasiswa baru terbuka bagi semua kalangan.

“Kami berharap seleksi ini mampu menjaring peserta didik yang berkualitas,” tegasnya.

Ia juga mengungkapkan kemungkinan perubahan sistem seleksi pada tahun mendatang melalui kerja sama dengan Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen), termasuk penerapan Tes Potensi Akademik (TPA) dengan materi Bahasa Indonesia dan Matematika.

Terkait proses seleksi, Prof. Amar menyebutkan bahwa Untad tetap menggunakan sistem passing grade, termasuk untuk program studi di Fakultas Kedokteran. Setiap calon mahasiswa diwajibkan menjalani pemeriksaan kesehatan.

Untuk calon mahasiswa Kedokteran, pemeriksaan mencakup tes buta warna dan tes narkoba, dengan biaya sebesar Rp565.000, sementara mahasiswa dari fakultas lain dikenai biaya Rp65.000.

Dalam kesempatan itu, Prof. Amar juga menegaskan bahwa pihak universitas tidak bekerja sama dengan agen pendaftaran mana pun.

“Seluruh proses pendaftaran dilakukan secara resmi melalui sistem online Universitas Tadulako. Kami tidak membuka jalur pendaftaran melalui perantara,” tegasnya.

Usai penyerahan BAPU, kegiatan dilanjutkan dengan peninjauan lokasi ujian oleh Rektor dan jajaran pimpinan Untad, yang dilakukan 15 menit sebelum sesi ujian dimulai, guna memastikan pelaksanaan berlangsung lancar tanpa hambatan.*/Yamin