SIGI – Para pedagang yang berjualan di Pasar Tradisional Biromaru Desa Mpanau, Kecamatan Sigi Biromaru, mengeluhkan minimnya minat pembeli saat ini yang disebabkan virus corona.
Hartini salah satu pedagang makanan mengatakan, sudah hampir dua pekan jualannya tidak seramai sebelum adanya virus corona. Apalagi adanya imbauan dari pemerintah agar warga tidak keluar rumah, sampai adanya informasi untuk tidak melakukan aktifitas jualan selama tiga hari termasuk di pasar.
“Kita ranga tidak bisa berbuat banyak dengan hal ini, dengan jualan yang sepi sudah pasti berdampak pada ekonomi keluarga, dan mudah mudahan kondisi seperti ini tidak berlangsung lama,” kata Tini kepada media ini Ahad (12/04).
Bora, pedagang campuran juga mengatakan hal yang sama. Sepi para pembeli tentunya berdampak pada pemasukan untuk menghidupi keluarga.
Apalagi lanjutnya, sejumlah kebutuhan mulai beranjak naik seperti sembilan bahan pokok (Sembako). Belum lagi kebutuhan pangan lainnya. Sementara bulan Suci Ramadhan tidak lama lagi dan pasti orang memerlukan banyak kebutuhan.
“Kalau orang yang kaya tentu dia tidak khawatir dan sudah pasti gampang membelinya dan stok pangan ada, bagaimana kita ini yang semuanya harus usaha dulu, sementara kita untuk keluar dibatas,” keluhnya.
Pantauan media ini, Pasar Biromaru atau Pasar Tradisional Ranggulalo yang buka dua kali satu minggu, hari Kamis dan Ahad itu, nampak sepi tidak seperti biasanya. Para pedagang lebih banyak dari pada pembeli, dan larangan untuk tetap di rumah nampaknya diindahkan banyak warga karena persoalan ekonomi. (HADY)