PALU – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palu, Muslimun, mempertanyakan progres kelanjutan pembangunan New Mall Tatura Palu yang sebelumnya terhenti.
Politisi Partai NasDem itu menilai, terhentinya pembangunan tersebut merusak estetika kota. Sebab lokasi mall tatura yang tepat berada di tengah pusat kota.
“Bangunan itu sangat mubazir. Tapi tidak ada kejelasan sampai sekarang kapan mau dilanjutkan lagi pembangunannya. Sementara proses klaim asurasi sudah selesai dilakukan,” tanya Muslimun, ditemui di DPRD Palu, Selasa (30/01).
Dirinya juga menyayangkan, tidak terbukanya pemerintah kota selaku pemegang utama saham, penyebab terhentinya pembangunan mall tersebut. Sebab, proses klaim asurasi bangunan yang rusak pasca bencana telah selesai dilakukan.
Pria yang akrab disapa Kimun itu menyebut, jika pemerintah menemukan adanya indikasi dugaan korupsi dalam proses pembangunan mall, maka seharunya diserahkan ke aparat penegak hukum. Bukan justru menghentikan proses pembangunan mall.
“Kita sudah pernah Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan PT. CNE dan Inspektorat, tetapi hasil dari audit yang dilakukan juga tidak disampaikan. Jika memang ada dugaan korupsi, maka serahkan masalahnya ke penegak hukum, bukan justru menghentikan pembangunannya,” kata Kimun.
Kimun juga menilai, jika pembangunan kembali mall tatura ini syarat akan kepentingan. Sebab, banyak masalah yang ditutupi dan justru tidak disampaikan ke pihak legislatif.
“Kita ini mitra sejajar, kalau memang ada masalah disampaikan, jangan disimpan sendiri. Banyak hal janggal yang seperti ditutupi dalam pembangunan mall ini,” tandasnya. (YAMIN)