SIGI – Ratusan hektare lahan produktif pertanian dan perkebunan di Desa Rogo, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, rusak terdampak banjir bandang. Tentu ini secara langsung berdampak pada ekonomi masyarakat di wilayah tersebut.
“Mayoritas warga Desa Rogo adalah petani, kini mereka belum dapat mengolah lahan, karena lahan terdampak lumpur dan material yang dibawa oleh banjir bandang pada Senin (14/9) lalu,” ucap Sekretaris Desa Rogo, Ajmain Ramadhan, di Kecamatan Dolo Selatan, Senin (21/9).
Ia mengungkapkan, lahan potensial sawah padi yang terdampak banjir bandang seluas 79 hektare, terletak di empat lokasi di desa tersebut. Sementara lahan perkebunan, yang terdampak tersebut seluas 112 hektare. Sehingga total lahan pertanian dan perkebunan yang rusak terdampak banjir seluas 191 hektare.
Selain lahan, sarana pertanian berupa saluran air yang menghubungkan lahan pertanian warga dengan irigasi, juga mengalami rusak parah akibat banjir bandang ini.
“Ini harus segera dicarikan solusinya, agar warga petani bisa segera bangkit kembali pascabencana untuk mengolah pertanian mereka, dalam rangka menstabilkan ekonomi mereka,” ungkapnya.
Ia mengemukakan, kerusakan lahan pertanian dan perkebunan warga, bukan hanya disebabkan oleh banjir. Melainkan juga karena faktor gempa pada 28 September 2018 silam.
Pasca bencana 28 September 2018 silam, hingga saat ini, kata dia, sebagian petani di Desa Rogo khususnya petani sawah ladang, tidak dapat mengolah lahannya karena kesulitan air, diakibatkan irigasi/bendungan air rusak total.
Akibatnya, lanjut Sekdes Rogo itu, terdapat 110 hektare lahan padi sawah belum dapat digarap oleh warga petani, hingga saat ini.
“Irigasi yang rusak karena gempa 28 September 2018 silam, itu sementara diperbaiki. Namun, belum selesai perbaikan, kembali terdampak banjir bandang,” katanya.
Kondisi itu, Ajmain menyebut telah disampaikan kepada Gubernur Sulteng, Ketua DPRD Sulteng, Bupati Sigi, dan organisasi perangkat daerah terkait baik di tingkat provinsi dan kabupaten, dengan harapan mendapat respon positif untuk dilakukan perbaikan.
Reporter: Faldi
Editor: Nanang