Perginya Bulan Ramadhan adalah Musibah

oleh -

PALU – Bulan Ramadhan hanya tinggal menghitung hari. Setelah Ramadhan meninggalkan kita, takbir penuh suka cita pun menggema dari umat Islam yang merayakan Idhul Fitri 1442 Hijriah.

Namun di balik suka cita tersebut, tidak seorang pun bisa mengetahui akan kembali berjumpa Ramadhan atau tidak.

Dalam penjelasannya, Ustad Husein Salim Bachmid mengatakan, Rasulullah pernah menyampaikan kepada para sahabat-sahabatnya, jika datang akhir malam bulan Ramadhan maka langit, bumi, malaikat dan seluruh malaikatnya Allah Subhana Wata’ala menangis.

Tangisan itu, dalam perkataan Nabi Muhammad, karena akan ada musibah menimpa umatnya.

Sementara dalam perkataan lainnya, Rasulullah menyampaikan jika semua doa yang dipanjatkan saat datangnya bulan Ramadhan tidak satupun tertolak, melainkan semuanya dikabulkan oleh Allah.

“Di antara sahabat bertanya, wahai Rasulullah musibah apa yang akan terjadi? Maka dijawabnya musibah yang akan terjadi adalah perginya bulan Ramadhan,” ujar Ustad Husein, ketika diminta petuahnya di kediamannya, Sabtu (8/5).


Bahkan, sedekah yang dikeluarkan serta ibadah kebaikan yang dilakukan tidaklah melainkan diterima maupun dilipat gandakan oleh Yang Maha Pengasih lagi Maha Pemurah.

Pun dengan azab yang akan turun, akan dicegah oleh Allah Subhana Wata’ala.

“Maka tidak ada musibah yang mengalahkan selain perginya Ramadhan dari kita,” sambungnya.

Terakhir, Ustad Husein menegaskan perkataan Rasulullah Shalaullahu ‘Alaihi Wasallam, sesungguhnya umatnya lebih berhak untuk menangisi kepergian bulan Ramadhan, dibanding langit, bumi maupun malaikat.

“Kita hanya bisa berharap agar Ramadhan yang akan datang kita masih bisa berjumpa, melayani maupun memuliakan bulan Ramadhan,” pungkasnya. (Faldi)