Palu Diharap jadi Kota Ramah Perempuan dan Anak

oleh -
FOTO: HUMAS PEMKOT PALU

PALU- Sekretaris Kota (Sekkot) Palu, Irmayanti Pettalolo, secara resmi membuka pertemuan advokasi dan koordinasi layanan Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) di Kota Palu dan Kabupaten Sigi, Selasa (24/09).

Kegiatan ini menghadirkan sejumlah pihak, dari para pemangku kepentingan di Kota Palu dan Kabupaten Sigi.

Sekkot Palu Irmayanti Pettalolo menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta UNFPA, yang telah bekerja keras sejak tahun 2021 dalam upaya pencegahan dan penanganan Kekerasan Berbasis Gender (KBG) dan praktik-praktik berbahaya.

Kegiatan ini, kata Irma, tidak hanya menyentuh aspek pencegahan, namun juga memperkuat layanan yang komprehensif untuk para korban kekerasan, terutama perempuan dan anak, di 11 daerah piloting, termasuk Kota Palu.

“Saya menginginkan Kota Palu menjadi kota yang ramah perempuan dan ramah anak. Mudah-mudahan ini bisa kita wujudkan,,” jelasnya

Menurutnya di tengah tingginya angka kekerasan terhadap perempuan di Indonesia, seperti yang tergambar dalam data prevalensi SPHPN tahun 2016, di mana 1 dari 3 perempuan berusia 15-64 tahun pernah mengalami kekerasan fisik atau seksual.

Lanjut dia, upaya ini menjadi landasan penting dalam mengurangi angka kekerasan tersebut.

“Syukurlah, pada tahun 2021, angka ini menurun menjadi 1 dari 4 perempuan atau sekitar 26,1 persen. Namun, meskipun ada penurunan, pekerjaan kita belum selesai,” ungkapnya

Sebagai pemerintah daerah, lanjut Sekkot, pihaknya di Kota Palu berkomitmen untuk terus memperkuat kolaborasi dengan seluruh pihak terkait guna memastikan bahwa perempuan dan anak-anak mendapatkan perlindungan yang mereka butuhkan.

Dia mengatakan, Kota Palu yang pernah merasakan dampak bencana alam, juga memiliki tantangan tersendiri dalam menjaga keamanan dan kesejahteraan perempuan dan anak-anak di wilayahnya.

“Oleh karena itu, dukungan dari Kementerian PPPA dan UNFPA sangatlah kami hargai dalam membantu kami memperkuat layanan-layanan yang ada,” katanya.

Dia berharap, melalui pertemuan koordinasi ini, para pemangku kepentingan dapat saling berbagi praktik terbaik, memperkuat sinergi lintas sektor, dan merumuskan strategi yang lebih efektif dalam melindungi perempuan dan anak-anak di daerah masing-masing.

“Semoga langkah-langkah yang kita ambil hari ini dapat membuahkan hasil yang konkret dalam upaya pemberdayaan perempuan serta perlindungan terhadap anak-anak di Indonesia, khususnya di Kota Palu,” harapnya

Reporter : */Hamid
Editor : Rifay