PARIGI – Tahapan Pilkada serentak Tahun 2020 sudah berjalan dan puncaknya akan berlangsung pada hari pemungutan suara tanggal 23 September 2020 mendatang.
Untuk itu, setiap kontestan Pilkada, baik pasangan calon, partai politik, maupun masyarakat pendukung diharapkan tidak terbawa emosi dan bisa menjadi kontestan yang cerdas, antara lain dengan membudayakan politik santun.
“Santun berpolitik dimaknai bahwa aksi politik bukanlah politik yang membawa perpecahan,” ujar Andi Hamzah selaku Ketua JARUM (Jaringan Rusdi-Ma’mun) Parigi Moutong (Parimo), baru-baru ini.
Hamzah mengatakan, medan politik memang keras, namun bukan berarti berpolitik secara santun tidak bisa dilakukan. Caranya, kata dia, para kontestan Pilkada harus dapat meyakinkan hati masyarakat untuk memilihnya tanpa harus meninggalkan kesantunan dalam berpolitik.
Akhir-akhir ini, lanjut Andi Hamzah, salah satu metode kampanye yang sering digunakan oleh peserta Pilkada adalah media sosial. Untuk itu, ia pun meminta semua pihak untuk bijak menggunakan media itu dalam berkampanye dan tidak sampai menimbulkan hal-hal yang bisa memecah belah persatuan, utamanya menghindari penyebaran hoax, ujaran kebencian, apalagi sampai berbau SARA.
“Dengan cara apapun dalam meraih dukungan masyarakat itu sah-sah saja dilakukan. Namun budaya politik yang santun dan mendidik itu harus tetap dijaga,” harapnya. (RIFAY)