PALU – Ketua Pengurus Wilayah (PW) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Ahmad M. Ali, mengatakan, permasalahan-permasalahan yang dialami masjid adalah persoalan keumatan, bukan hanya menjadi tanggung jawab DMI semata.
“Kita berharap, permasalahan-permasalahan di masjid ini kita bisa selesaikan. Namun kita tahu bahwa permasalahan di masjid-masjid yang jumlahnya hampir 6000 di Sulawesi Tengah ini bisa diselesaikan oleh DMI. Maka kita menghimpun kekuatan umat untuk bisa menyelesaikan permasalahan itu,” ujar Ahmad Ali, usai shalat tarwih berjamaah, di Sekretariat DMI Sulteng, Ahad (31/03).
Syukur-syukur, kata dia, jika di salah satu daerah, kepala daerah atau ketua DPRD-nya juga mencintai masjid, sehingga dengan jabatan-jabatan mereka itu bisa bersama-sama dengan DMI untuk mengurai permasalahan-permasalahan yang ada di masjid.
“Karena kita ketahui pengurus DMI ini rata-rata pengangguran, saya juga di bulan Oktober sudah selesai tugas sebagai anggota DPR, terus kalau nanti sudah jadi pengangguran semua, bagaimana kita mengurus masjid,” ujarnya.
Untuk itu, kata dia, maka mulai sekarang masyarakat muslim, termasuk pengurus DMI, agar mencari orang-orang yang nantinya bisa didukung sebagai kepala daerah, baik itu bupati atau wali kota yang memang konsisten beribadah dan lain sebagainya, supaya nanti ke depan lahir pemimpin yang mencintai masjid.
Salah satu upaya DMI untuk mengatasi permasalahan di masjid adalah akan membangun tempat perbelanjaan “Masjid Mart”.
Pada tahap awal, DMI akan melaunching Masjid Mart tersebut di 10 masjid percontohan yang ada di Sulteng, bulan Mei mendatang.
10 masjid yang dimaksud, masing-masing empat di Kota Palu, tiga di Kabupaten Sigi dan 3 lainnya di Kabupaten Donggala. (RIFAY)
