Kantor Basarnas Palu Laksanakan 49 Operasi SAR, 576 Orang Selamat

oleh -
Direktur Operasi dan Latihan Basarnas, Brigjen TNI (Mar) Wurjanto, saat membuka uji operasi SAR, di Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu, Rabu (15/06). (FOTO: media.alkhairaat.id/Rifay)

PALU – Kantor Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas Palu telah melakukan operasi SAR sebanyak 49 kejadian. Dari total operasi tersebut terdiri dari 23 kecelakaan kapal, 6 bencana dan 20 kondisi membahayakan manusia.

Dari 59 kejadian tersebut, jumlah korban sebanyak 604 jiwa, terdiri dari 576 orang selamat, 18 meninggal dunia dan 10 dinyatakan hilang.

“Berkaca pada rawannya potensi terjadinya kecelakaan, bencana maupun kondisi yang membahayakan manusia di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah, tentunya membutuhkan kesiapan dan kerjasama kita bersama,” kata Direktur Operasi dan Latihan BNPP/Basarnas, Brigjen TNI (Mar) Wurjanto, saat membuka Uji Operasi SAR, di Kantor Basarnas Palu, Rabu (15/06).

Harus disadari, kata dia, bahwa kecelakaan, bencana, dan kondisi membahayakan manusia memiliki sifat unpredictable atau tidak dapat diprediksi. Olehnya, siaga SAR 24 jam dan pelaksanakan operasi SAR dengan cepat serta respon cepat, mutlak diperlukan demi menyelamatkan jiwa manusia yang sedang tertimpa musibah.

Pada tahun 2018 lalu, lanjut dia, telah terjadi gempa bumi berkekuatan 7,4 SR yang melanda Sulteng dan memicu tsunami dan likuifaksi sehingga memakan banyak korban jiwa dan material.

“Mengingat Sulteng termasuk dalam wilayah pacific ring of fire, sehingga kemungkinan terjadi gempa ke depannya akan tetap ada dan salah satu tugas pemerintah adalah melakukan mitigasi dan rencana kontinjensi sehingga meminimalisir jumlah korban maupun kerugian material,” tuturnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, keberhasilan penyelenggaraan operasi SAR memadukan berbagai komponen yang terangkum dalam empat pilar utama, yaitu sumber daya manusia yang mumpuni, sarana prasarana yang memadai, dukungan dari potensi SAR dan publikasi.

“Basarnas senantiasa dan berkelanjutan melakukan upaya untuk memadukan komponen tersebut, salah satunya adalah dengan kegiatan uji pelaksanaan operasi yang diasistensi oleh Direktorat Operasi,” katanya.

Ia menjelaskan, dalam program uji ini, tim akan mengevaluasi pemenuhan dan ketersediaan sumber daya operasi serta kemampuan dalam mengimplementasikan seluruh tahapan operasi, mulai dari tahap penyadaran, tindak awal, perencanaan operasi, pelaksanaan sampai penutupan/pengakhiran.

“Adapun output yang akan dicapai dalam kegiatan uji operasi adalah meningkatnya response time, kesiapan personel dan alut, koordinasi dan pengerahan potensi, serta pengendalian operasi,” imbuhnya. (RIFAY)