Selain pertama-permata tersembunyi yang viral di media sosial, Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep) memiliki 61 wisata (Dinas Pariwisata Bangkep) termasuk pantai, air terjun, dan permandian air tawar.
Beberapa di antaranya adalah wisata ekologi.
Air Terjun Tembang
Akses ke air terjun ini membutuhkan waktu kira-kira 20 menit jalan kaki dari jalan raya. Sementara dari pusat kota Salakan, membutuhkan waktu 1 jam untuk tiba di Desa Luk Sagu Kecamatan Tinangkung Utara.
Air terjun Tembang bertingkat-tingkat, dikelilingi pepohonan, memberi suasana asri, tenang, dan sejuk.
Wisata alam ini sayang jika dilewatkan, karena Desa Luk sagu dilewati jika menuju Pantai Mandel atau Danau Tendetung yang penuh hikayat itu.
Wisata pantai juga disuguhkan di desa ini. Seperti Pantai Pagati yang dengan hamparan pasir putih, dan pemandangan laut yang indah.
Sayangnya akses ke pantai ini masih sedikit sulit.
Sebelum Desa Luk Sagu, di Desa Tatakalai, ada pula air terjun Ambala. 45 menit saja dari Salakan, melewati persawahan air terjun ambala ini dapat dinikmati. Selain air terjun ini, wisata mangrove juga dapat menjadi pilihan di Desa Tatakalai.
Wisata lainnya yang dekat dengan Luk Sagu ada permandian Ampatalolo.
Monumen Jayawijaya Trikora
terletak di jantung kota Salakan, 5 menit atau kurang lebih 800 meter. Selain menikmati bangunan bersejarah, di sini kita dapat menyaksikan matahari terbenam.
Selengkapnya mengenai Monumen ini dapat dibaca melalui tautan https://media.alkhairaat.id/monumen-djajawidjaja-trikora-ikon-kota-salakan-yang-terbengkalai/
Tidak jauh dari Monumen Trikora, ada cagar budaya Bonua Lua.
Bonua Lua atau Rumah Dua adalah rumah adat yang termasuk situs cagar budaya di Bangkep.
Sebaiknya ketika berkunjung ke Bonua Lua, ditemani dengan dengan Basalo, atau tokoh adat agar mendapat penjelasan terkait situs tersebut.