Patung Kuda

Spot ini paling ramai dikunjungi warga bila sore hari, sebab sangat dekat mudah dijangkau. Hampir di sepanjang kawasan ini berdiri lapak-lapak warga menawarkan aneka menu makanan dan minuman mulai dari jagung bakar, pisang gepe, saraba dan lainnya.

Patung Kuda Pantai Talise. (Foto: MAL/IKRAM)

Di tempat ini warga juga bisa menikmati desiran ombak dan sunset atau duduk-duduk berleha-leha di lapak-lapak warga dengan menikmati suguhan aneka makanan dan minuman dipesan.

Masjid Terapung

Spot masjid terapung juga masih menjadi tempat favorit warga menghabiskan waktu. Masjid terapung ini bukan hanya sekadar tempat santai , tapi sebagai memorial warga Kota Palu dahsyatnya tsunami 28 September 2018.

Ngabuburit Masjid Terapung di Kelurahan Lere, Kota Palu. Senin (27/3). Foto : MAL/IKRAM

Spot masjid terapung ini paling banyak dijadikan warga sebagai latar berswafoto , sebab memiliki makna tersendiri. Bila singgah ditempat ini dengan sendirinya kembali mengalir cerita-cerita dan kenangan pahit dahsyat tsunami Kota Palu mengoyak dan mengiris pilu hati banyak nya korban jiwa akibat peristiwa alam gempa tersebut.

Huntap Duyu

Spot ini bisa dibilang masih baru sekitar dua tahun pasca gempa 2018 dibangun hunian tetap (Huntap) dan ruang terbuka hijau berada di kaki gunung Gawalise.

Berada diketinggian ini maka warga datang berkunjung bisa mengabadikan dengan berswafoto latar pegunungan atau pemukiman warga Kota Palu atau lautan membentang.

Taman di area Huntap Duyu. FOTO: MAL/IKRAM

Sayangnya ruang terbuka hijau dibangun lokasi ini sudah banyak mengalami kerusakan mulai dari lampu-lampu taman yang pecah, tanaman pohon yang ditanam banyak mati , belum lagi tempat toilet umum sangat jorok dengan bau amis dan pesing , sebab tidak ada air mengalir. Belum lagi sampah-sampah bekas minuman air mineral dan bungkusan makanan ringan berserakan dimana-mana semkin tidak elok.

Ayo silahkan pilih tempat ngabuburit, tapi ingat jaga kebersihan lingkungan jangan meninggalkan sampah.(IKRAM)