SIGI – Divisi Humas Polri melaksanakan Silaturahmi Kamtibmas, mencega faham radikalisme dan terorisme di Pondok Pesantren Alkhairaat Madinatul Ilmi, Desa Kotarindau, Kecamatan Dolo, Kamis (11/08).
Kedatangan Divisi Humas Polri dalam rangka mengajak Ponpes Alkhairaat Madinatul Ilmi Dolo, agar turut berpartisipasi menangkal segala bentuk intoleransi, radikalisme dan terorisme.
Silaturahmi Kamtibmas Divhumas Polri di Ponpes Alkahairaat Madinatul Ilmi Dolo Itu, dihadiri Ketua tim AKBP Gatot Hendro Hartono dari Divhumas Polri, Ustadz Makmun Rasyid, M.Ag dari Pengurus harian BPET MUI Pusat, Kapolres Sigi diwakili Kasatbinmas, Pengasuh Ponpes Madinatul Ilmi diwakili Ustadz Ikram, Lc. MA, Bidhumas Polda Sulteng dan santriwan Ponpes tersebut.
Ustadz Makmun Rasyid dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, selaku tim Subsatgas Humas Polri Kontra Radikal di hadapan pengasuh dan santriwan Pondok Pesantren Madinatul Ilmi Dolo, menyampaikan, ada empat indikator moderasi beragama dan bernegara.
Pertama, Komitmen Kebangsaan, bagaimana penerimaan prinsip-prinsip berbangsa yang tertuang dalam konstitusi yaitu UU 1945, dengan segala regulasi di bawahnya. Kedua, toleransi yaitu menghormati perbedaan dan memberi ruang orang lain untuk berkeyakinan, mengekpresikan keyakinannya dan menyampaikan pendapat, menghargai kesetaraan dan sedia bekerjasama.
Ketiga, anti kekerasan yaitu menolak tindakan seseorang atau kelompok tertentu yang menggunakan cara-cara kekerasan, baik secara fisik maupun verbal, dalam mengusung perubahan yang diinginkan.
“Keempat, kearifan lokal, ramah dalam penerimaan tradisi dan budaya lokal dan perilaku keagamaannya, sejauh tidak bertentangan dengan pokok ajaran agama,” terang Ustadz Makmun Rasyid, yang juga pengurus Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme (BPET) MUI Pusat ini.
Apabila lanjutnya, ada orang atau kelompok yang dalam perbuatannya berlindung dengan agamanya, tetapi tidak mengimplementasikan sebagaimana empat indikator tersebut. Patut diduga telah berafiliasi dengan ajaran atau faham radikalisme.
“Jadi kepada para santri untuk turut mengisi ruang-ruang media digital khususnya media sosial, karena melalui media sosial inilah, mereka kelompok radikal berusaha menyebarkan pengaruh dan ajarannya, sehingga adik-adik santri yang lebih faham ilmu ahli sunnah wal jamaah agar turut memberikan pencerahan melalui ruang-ruang publik tadi,” harapnya.
Sementara mewakili Kapolres Sigi kasat Binmas Polres Sigi Iptu Ashari Lumuan mengungkapkan, pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan ini, mengingat selaku perwira ditugasi di lapangan, da bersentuhan langsung dengan masyarakat, maka perlu melakukan pendekatan secara emosional dan religi. Sehingga hal ini dapat menambah wawasan mereka dalam menjalankan tugas keseharian di wilayah kabupaten Sigi.
“Kami berterimakasih atas kunjungan silaturahmi ini, karena banyak ilmu yang didapatkan dan ini menjadi kiat kami dalam mengemban tugas sebagai polisi untuk membimbing masyarakat kami di kabupaten Sigi, sehingga tidak salah dalam memilih paham Islam di wilayah kita,” ungkap Iptu Ashari.
Reporter: Hady
Editor: Nanang