PARIMO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Parigi Moutong (Parimo), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) berhasil menurunkan angka stunting sebanyak 1.235 anak dan bayi sejak periode 2019 hingga 2022.
Tahun 2023 menargetkan di 71 locus stunting berdasarkan hasil analisis yang dilakukan oleh tim percepatan penurunan stunting.
“Untuk tahun 2022 terdapat di 44 desa, tiga desa merupakan intervensi Provinsi untuk melakukan penurunan stunting di Parimo,” ungkap Kepala Bapplitbangda Parimo, Irwan, ditemui, Selasa (14/06).
Ia menjelaskan, Terget utama Pemkab Parimo sampai tahun 2023 mampu menurunkan angka stunting, untuk pihaknya berharap melalui PPGM tahun ini berada di 11 persen. Sementara SSGI sampai tahun 2023 berada di bawah 26 persen.
Maka dilihat dari PPGM penurunannya sangat signifikan, apabila disandingkan dengan jumlah orang yang berhasil diperbaiki stuntingnya mencapai ribuan orang.
“1.235 orang tersebut tersebar di seluruh wilayah Parimo,” jelasnya.
Ia menuturkan, untuk 2023 pihak telah mendapatkan locus penurunan stunting, hal itu terlihat dengan adanya perkembangan locus dari 40 menjadi 70, penyebab meningkatnya angka tersebut tidak dilihat jumlah, sehingga untuk menekan angka tersebut dapat dimaksimalkan.
“Dengan banyaknya locus stunting lebih enak kami mengeroyoknya, berdasarkan pengalaman kami hanya fokus pada locus saja yang mana tinggi kasusnya, ternyata dengan begitu tidak menurunkan angkanya, beberapa tahun ini mengalami peningkatan dari angka 10 sampai 70 locus stunting,” ungkapnya.
Sementara itu, untuk data tahun 2022 angka stunting berada dibawah 31 persen, berdasarkan perhitungan SSGI yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan.
“Jadi dalam perhitungan ini kami menggunakan dua data yakni SSGI berupa hasil survei dan PPGM dilakukan dengan mendatangi ibu hamil dan bayi untuk dilakukan pengukuran untuk mendapatkan data syuting,” pungkasnya.
Reporter: Mawan
Editor : Yamin