PALU – Dirjen Pajak Kemenkeu RI bekerjasama dengan Lembaga Amil Zakat Nasional Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) perwakilan Sulawesi Tengah (Sulteng) mengelola dana respon bencana gempa, tsunami, dan likuifaksi, di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala.
Dana respon bencana tersebut sebesar Rp 1.643.786.100, merupakan donasi yang terkumpul dari seluruh pegawai Kantor pajak se Indonesia, yang diperuntukkan bagi korban bencana Pasigala, pada 28 September 2018 lalu. Meski telah berselang dua tahun, penyintas bencana Pasigala masih membutuhkan banyak bantuan.
“Semoga dengan perjanjian kerjasama ini, IZI melakukan penyaluran sesuai dengan apa yang sudah menjadi kesepakatan kita, karena ini adalah amanah dari banyak orang. Maka kami berharap ini benar-benar dimanfaatkan sesuai dengan isi kesepakatan yang akan ditandatangani,” ujar Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah DJP Sulawesi Utara, Tengah, Gorontalo dan Maluku Utara (Suluttenggo), Gatot Sulandoko, di acara penandatanganan kerjasama penyaluran dana respon bencana Sulteng, di Kantor Perpajakan Sulteng, Kamis (16/01).
Kepala Perwakilan Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) wilayah Sulteng, Sabiin Syirajuddin Lanta, mengatakan, dana emergency tersebut dialihkan ke program pemberdayaan korban bencana Kota Palu, Sulteng, yang diinisiasi IZI.
Disampaikannya, semua pengelolaan dana akan diperuntukkan bagi penyintas yang sampai kini masih membutuhkan. Khususnya lagi hunian semi permanen, karena menjelang dua tahun pascabencana masih ada yang belum dapat tempat yang layak.
“Terimakasih atas amanah yang diberikan kepada kami. Kami berharap sumbangan-sumbangan yang diamanahkan DJP kepada kami bisa memberikan manfaat kepada penerima-penerima. Kita sama-sama berdoa semoga urusan pegawai DJP baik didunia dan akhirat dipermudah Allah SWT,” ucapnya.
Sabiin menambahkan, dari laman situs BNPB didapatkan pemerintah menargetkan rehabilitasi dan rekonstruksi rumah pascabencana di Sulteng tahap pertama mencakup 4.552 unit. Sementara itu, sebanyak 3.960 unit rumah sedang dalam proses pembangunan, dan 49 unit telah selesai dibangun.
Sedangkan sumber BPBD, melalui laporan gubernur per 1 Juli 2019, didapatkan data sebanyak 66.264 penyintas bencana Pasigala masih bertahan di pengungsian darurat.
Kondisi tersebut menjadi salah satu alasan dibangunnya kerjasama antara Inisiatif Zakat Indonesia dengan Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan. Selain program hunian semi permanen, pengelolaan dana respon bencana ini juga dialokasikan untuk program pemberdayaan penyintas pascabencana Pasigala, seperti halnya Rumah Produksi dan Lapak Berkah.
“Donasi emergency DJP ini dialihkan ke program-program unggulan IZI perwakilan Sulteng yang berhubungan langsung dengan penyintas bencana Pasigala, diantaranya rumah semi permanen, Rumah Produksi, dan Lapak Berkah,” katanya.
Lanjut dia, salah satu bantuan Rumah Produksi adalah pengolaan tepung kelor. Untuk itu, IZI perwakilan Sulteng melakukan intervensi kepada mereka dengan menyediakan alat produksi pengolahan daun kelor hingga menjadi tepung khusus yang dapat dijual di pasaran.
Sedangkan Program Lapak Berkah diberikan dalam bentuk bantuan modal usaha. Harapannya, donasi sebesar Rp 1,64 miliar ini dapat dikelola secara amanah untuk memenuhi kebutuhan penyintas bencana Pasigala, khususnya kota Palu yang belum mendapatkan bantuan.
“Insya Allah kami di IZI siap mewujudkan kembali target pemberdayaan bagi penyintas bencana Pasigala. Bismillah seluruh Tim IZI Perwakilan Sulteng siap mengawal proyek ini.” Tandasnya. (YAMIN)