Basarnas Palu Laksanakan Siaga SAR Khusus Lebaran Selama 20 Hari

oleh -
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu, Andrias Hendrik Johanes, memeriksa kesiapan alut, usai apel Siaga SAR Khusus Lebaran Tahun 2023/1444 H, di halaman kantor, Kamis (13/04). (FOTO: media.alkhairaat.id/Rifay)

PALU – Kantor Pencarian dan Pertolongan atau Badan SAR Nasional (Basarnas) menggelar apel Siaga SAR Khusus Lebaran Tahun 2023/1444 H, di halaman kantor, Jalan Kijang, Kota Palu, Kamis (13/04).

Menurut Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu, Andrias Hendrik Johanes, sesuai arahan pimpinan, Basarnas Palu akan melaksanakan siaga SAR khusus, mulai tanggal 13 April sampai 3 Mei 2023 atau kurang lebih 20 hari ke depan.

“Kita akan bergabung dengan posko-posko siaga SAR pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota, kemudian kita juga melaksanakan mobile patroli dan menempatkan alut (alat utama) kita di lokasi yang diindikasikan rawan kecelakaan pada saat perjalanan mudik,” katanya.

Menurutnya, keseluruhan personel yang diturunkan dalam operasi ini adalah sebanyak 87 orang, terbagi di Palu dan di pos-pos SAR lainnya seperti di Parigi, Luwuk, Tolitoli, Morowali dan Banggai Laut.

Di Kota Palu sendiri, lanjut dia, lokasi posko akan mengikuti pemerintah setempat. Demikian halnya untuk jalur transportasi darat, pihaknya akan berkoordinasi dengan Polda.

Menurutnya, selain beberapa titik posko di darat, pihaknya juga melakukan mobile di rute-rute yang dilalui kendaraan. Sementara untuk jalur laut, personel Basarnas Palu juga akan bersiaga di Pelabuhan Pantoloan, pelabuhan ASDP dan Bandara Mutiara SIS Aljufri.

“Itu untuk Kota Palu. Sementara di kabupaten yang ada perwakilan kita, sudah diinstruksikan untuk berkoordinasi dengan stakeholder,” ungkapnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, selama arus mudik, kerawanan yang harus diantisipasi antara lain banyaknya jalan yang rusak dan bisa menyebabkan terjadinya kecelakaan.

“Itu dari rute darat. Dari sektor perhubungan laut, muatan barang dan penumpang kiranya tidak melebihi kapasitas kapal, memastikan alat-alat keselamatan ada di kapal dan sesuai dengan kebutuhan kapal,” pesannya.

Di samping itu, lanjut dia, yang harus diwaspadai adalah bencana alam, sebagaimana update dari BMKG yang mengindikasikan masih terjadi bencana hidrometeorologi di wilayah Sulteng.

“Memang personel kita terbatas, tetapi kita akan memaksimalkan potensi SAR untuk membantu kita apabila terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan bersama,” ujarnya.

Kepada para pemudik, ia mengimbau agar memastikan kondisi kesehatan dan tidak memaksakan diri jika kelelahan dan disarankan untuk istirahat.

“Jika semua aturan berkendara ditaati, mudah-mudahan tidak ada hal-hal yang merintangi selama perjalanan mudik sehingga selamat sampai di tujuan dan bisa berlebaran dengan keluarga,” pungkasnya.

Sementara itu Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, Marsekal Madya TNI, Henri Alfiandi dalam arahannya, mengatakan, tahun ini diperkirakan terdapat 123,8 juta warga yang akan melaksanakan aktifitas perjalanan mudik ke kampung halaman dengan moda transportasi darat, laut, dan udara. Jumlah pemudik ini meningkat sebesar 44,79 % dibanding lebaran pada tahun sebelumnya.

Kondisi ini, kata dia, tentunya berpotensi menyebabkan terjadinya kedaruratan luar biasa, yaitu kemacetan lalu lintas ekstrem di ruas-ruas jalan tol yang dapat mengancam keselamatan pemudik di jalan raya.

Secara khusus, kata dia, DPR meminta Basarnas bekerja sama dengan kementerian/lembaga terkait agar meningkatkan sosialisasi keselamatan dan peringatan dini, serta memaksimalkan quick response time dalam pelayanan pencarian dan pertolongan kepada masyarakat yang melakukan mudik lebaran.

Puncak arus mudik diprediksi akan terjadi pada tanggal 19 – 21 April 2023 sedangkan puncak arus balik gelombang pertama diperkirakan pada tanggal 24 – 25 April 2023, dan gelombang kedua pada tanggal 30 April – 1 Mei 2023.

Ia memerintahkan para Kepala Kantor SAR agar menyiapkan seluruh sumber daya, baik personel maupun sarana-prasarana agar siap operasi mengantisipasi terjadinya kondisi darurat selama masa angkutan lebaran sesuai dengan prinsip pelayanan quick response of SAR. (RIFAY)