PARIMO – Tercatat 180 hektare sawah di Kecamatan Torue rusak berat akibat dampak banjir dipenuhi lumpur beberapa waktu lalu.

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Parimo, Dadang, mengatakan,  kajian cepat tengah dilakukan pihaknya, untuk menangani kurang lebih 700 hektare sawah terendam di Kecamatan Torue, dan 636 hektare terendam di Kecamatan Balinggi. Namun di Balinggi hanya terendam akibat dampak siklus tahunan.

“Data ini masih sifatnya sementara, kemungkinan bisa bertambah seiring dengan kajian terus dilakukan. Kajian atas dapat terhadap pertanian juga akan dimasukkan ke dalam basis data informasi di posko induk,” ungkapnya ditemui, Senin (01/08).

Ia mengatakan, selain kerusakan sawah, banjir bandang juga merusak jalan kantong produksi pertanian di Torue, termasuk menyumbat saluran irigasi karena endapan material lumpur.

Ia mengemukakan, upaya selanjutnya dilakukan instansi tersebut  selain indentifikasi lahan, juga mengidentifikasi kebutuhan benih, pupuk serta normalisasi lahan-lahan terdampak supaya petani dapat kembali menanam.

Ia menambahkan, bantuan kebutuhan sektor pertanian, akan dikordinasikan dengan Pemerintah Sulteng sehingga upaya penanggulangan cepat teratasi.

“Peristiwa ini tidak di pastikan mempengaruhi target produksi tahunan daerah, sebab masih ada wilayah-wilayah sentra yang juga didukung dengan program Indeks Pertanaman 400 (IP400),” pungkasnya.

Reporter : Mawan
Editor : Yamin