Siapa saja yang pernah bertemu dan mengenal beliau, pasti menyimpan kesan dan kenangan yang sulit dilupakan.
Kamis, 3 Juli 1997. Saat melintas di Jl Sis Aljufri, saya melihat Habib berdiri di depan koperasi Alkhairaat (sekarang SAL).
Kebetulan sekali. Saya langsung mendekat. Rugi rasanya bila bertemu dan tak mencium tangannya nan lembut. Anies Baswedan pun mengakui itu dalam kiriman video duka citanya.
“Ustad (sapaan akrab kami), mudah2an ustad tidak berhalangan hadir Jumat besok di akad nikah saya.”
Habib terlihat kaget. Seketika saya diperintahkan ke rumah ustad Anshar Ismail Zain (alm) di Perumnas Balaroa.
“Sekarang ente ke sana. Minta beliau sampaikan salam dan permohonan maaf saya kepada bupati Donggala, H. Syahbuddin Labadjo. Saya tetap akan ke sana di lain waktu”.
Kata Habib, “untung kita ketemu dan ente ingatkan saya”.
Habib ternyata lupa kalau sebelumnya sudah janji mau menikahkan saya. Beliau terlanjur mengiyakan hadiri undangan jamuan makan di tempat peristirahatannya Bupati di Enu. Waktunya sama, usai shalat Jumat.
Menerima pesan Habib, Ustad Anshar pun mengubah niat. “Sy juga ikut Habib ke akad nikah ente”. Bahagia sekali rasanya.
Keteguhan Habib memegang janji, sesuatu yg langka kita temui di zaman ini. Habib rela membatalkan hadiri undangan seorang pembesar negeri (Bupati) demi tepati janjinya lebih awal. Padahal itu hanya janji kepada seorang jurnalis yang notabene bawahannya di Tabloid MAL (Media Alkhairaat).
Di mata Habib, semua orang dipandang sama. Tak memilih penguasa atau rakyat biasa. Kami kerap merasa diperlakukan seperti anak sendiri.
Jumat, 4 Juli 1997 , Habib misalnya, bukan sebatas hadir saat memimpin ijab kabul. Beliau bahkan berdiri tepat di samping saya, laksana orang tua yang mengantar anak kandungnya saat dijemput oleh orang tua mempelai wanita.
Dan saya tak sendiri. Sofyan Bachmid , serta Marwan Mpa dan Joko Hariyanto yang tak lama berselang menikah pula, ikut merasakan kehangatan dan jiwa kebapakan Habib Saggaf pada detik-detik peristiwa sakral kami.
Berkah Habib, Alhamdulillah prosesi ijab kabul berbahasa Arab lancar kami lalui.*
Sofyan Arsyad


