PALU – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Universitas Tadulako (Untad) melakukan aksi unjuk rasa menuntut pihak universitas agar mengadakan dialog terbuka terkait kebijakan Uang Kuliah Tunggal (UKT) di Masa Pandemi Corona
Unjuk rasa berlangsung di pintu gerbang Untad, Senin (22/06).
Mahasiswa menilai, saat ini kehidupan perekonomian masyarakat semakin menurun, terlebih untuk membayar UKT yang tak sedikit jumlahnya.
“Sampai saat ini belum ada dialog. Makanya kami turun aksi meminta dialog,” kata Rifal salah satu massa aksi.
Akan tetapi, lanjutnya, pihak petinggi Untad hanya merespon tuntutan tersebut dengan meminta berdialog dari rumah. Hal ini menurutnya kurang pas.
Terkait UKT di masa pandemi, Kemendikbud Nadiem Makarim telah mengeluarkan kebijakan keringanan bagi mahasiswa.
Kebijakan yang tertuang dalam Permendikbud Nomor 25 Tahun 2020 tersebut, di antaranya menjelaskan bahwa mahasiswa dapat melakukan cicilan UKT, dapat menerima beasiswa melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP), serta penundaan disesuaikan dengan kemampuan ekonomi mahasiswa.
Namun bagi mahasiswa Untad, regulasinya belum jelas, meskipun telah disambut baik oleh pihak universitas.
Menurut mereka hal tersebut masih sebatas konsep, belum paten untuk dijadikan tolak ukur.
“Jadi tidak bisa kita ambil secara mentah-mentah, karena pada dasarnya kita perlu bukti,” katanya.
Ia berharap, UKT bisa disesuaikan dengan kemampuan ekonomi masyarakat di masa perekonomian yang anjlok saat ini.
Pihaknya mengaku akan terus melakukan aksi sampai ada respon dari pihak Untad untuk menyetujui dialog terbuka.
“Kita datang ke Palu hanya untuk memperjuangkan ini,” tandas mahasiwa yang mengaku berasal dari luar Kota Palu itu. (IKRAM)