PALU – Lembaga Kemanusiaan Global Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sulteng terus berikhtiar membantu kaum  membutuhkan. Kali ini, untuk meningkatkan ekonomi keluarga, ACT Sulteng turut membantu warga melalui program Sahabat Usaha Mikro Indonesia (UMI).

Sahabat Usaha Mikro Indonesia (UMI) merupakan, program berfokus untuk membantu ibu-ibu pelaku usaha mikro usahanya terguncang hebat.

Namun ACT sendiri memilih kelas paling bawah yaitu ultra mikro. Sasaran utamanya, ialah ibu-ibu rumah tangga  saat ini menjadi tulang punggung keluarga, pun juga ibu rumah tangga turut membantu suami karena kondisi ekonomi  tidak mencukupi.

Sehingga ACT Sulteng Fokus dengan program sahabat UMI ini.

“Insya Allah melelalui program sahabat UMI kami bisa meringankan beban warga, ekonomi keluarganya menurun karena sulitnya lapangan pekerjaan,” ujar Kepala Cabang ACT Sulteng, Nurmarjani Loulemba, dalam rilis diterima MAL Online Selasa (2/6/).

Ia menyebut, ACT SUlteng menyalurkan bantuan berkisar dari Rp 500 ribu hingga Rp1 juta per orang dengan menyesuaikan kondisi jualan dari para ibu-ibu pelaku usaha, begitu juga dengan kemampuan mereka mengelola usaha tersebut.

Bukan hanya meberikan modal, Ia menjelaskan ACT Sulteng juga intens melakukan pendampingan agar bentuan tersebut tidak digunakan secara konsumtif, namun khusus untuik modal usaha.

“Untuk usaha nasi kuning misalnya, biasanya, dari beberapa kasus  kami temui, hari ini mereka biasanya menjual 30 bungkus, keesokan harinya mereka bisa menjualnya hanya 20 bungkus, itu terjadi karena dari modal, ada terpakai untuk kebutuhan hari-hari, sehingga perlu didampingi untuk beberapa waktu,” jelasnya.

Saat ini, untuk Sulawesi Tengah, ACT Sulteng sudah memberikan kepada 15 penerima manfaat di Kota Palu  disalurkan sejak soft launching pada -H1 Idulfitri 1441 H kemarin.

ACT tidak berhenti sampai di sini, harapannya bisa menyalurkan sampai 1 juta orang ibu-ibu rumah tangga menjadi penggerak ekonomi di keluarga, sesuai target kantor pusat 1 hari minimal 10 orang penerima manfaat, sehingga sampai saat ini relawan ACT Sulteng terus melakukan assessment di lapangan.

“Rencananya, program tersebut akan menyentuh seluruh sulteng, namun perlu kolaborasi dengan para relawan ada di kabupaten masing-masing dan kemungkinan akan bekerja sama dengan komunitas ada di kabupaten lain,” tuturnya.

Terkait implementasi bantuan Sahabat UMI, di hari sama ACT-MRI sudah menyalurkan bantuan modal usaha ke beberapa Ibu pedagang ada di Desa Marnata dan Desa Potoya Kabupaten Sigi.

Penerima manfaat Desa Maranata, Tariah (72), kesehariannya menjual Nasi kuning. Sementara Desa Potoya yaitu Suriani (55) saat ini menjual dagangan di rumahnya dengan keterbatasan mental (tidak bisa melihat).

Suriani berjualan di sebuah kios miliknya. Hanya saja dengan adanya keterbatasan yang dimilikinya, ia selalu ditipu pembeli tidak dikenalnya.

“Untungnya ada anak saya, bisa menjaga, merawat, sekaligus menjaga jualan saya, alhamdulillah saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada ACT dan Sahabat UMI telah memberikan saya bantuan berupa modal usaha. Sekali lagi saya ucapkan terimakasih banyak kepada ACT dan Sahabat UMI,” ucapnya.

Hal senada disampaikan penerima manfaat di Desa Potoya, Tariah, ia sangat bersyukur atas bantuan diberikan oleh ACT Sulteng dan sahabat UMI.

“Alhamdulillah saya sangat bersyukur kepada Allah SWT, karena atas berkatnya sehingga membawa tim ACT-MRI  datang berkunjung melihat usaha saya yang saat ini ditengah kesulitan Karena adanya covid19,” pungkasnya. ( ***/Ikram)